AKADEMI keperawatan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggelar prosesi wisuda XIV angkatan 2018/2019, sebanyak 52 mahasiswa, di Opprom Pemkab Muba, Kamis (28/11/2019).
52 orang mahasiswa/mahasiswi ini terdiri dari 12 laki-laki dan 40 orang perempuan, dengan lulusan terbaik bernama Selvy Dwi Indriyani, 3,56, Aki Darki IPK 3,55, dan Rosmalinda IPK 3,53.
Wisuda ke-16 Akper Pemkab Muba tersebut merupakan wisuda yang terakhir sebelum diserahkan kewenangan ke pemerintah pusat dan digabungkan dengan Universitas Sriwijaya.
Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS yang hadir dalam acara itu mengatakan sebenarnya tidak ada niat Pemkab Muba migrasi Akper ke UNSRI, tapi karena adanya regulasi yang lebih tinggi dengan terbitnya UU nomor 23 tahun 2014 tentang pengelolaan pendidikan di Indonesia.
“Akper sudah kita kelola dengan baik karena keluarannya telah siap bekerja dan ditempatkan dimana saja,” ujar dr Azmi.
Lanjutnya lulusan Akper tahun ini tetap diberdayakan Pemkab Muba dan Dinas Kesehatan.
“Bagi yang mau bekerja dengan sepenuh hati dan ikhlas, di Muba ada 3 Rumah Sakit, 38 puskesmas dan 100 Postu disarana tersebut masih butuh tenaga perawat,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan Dinas Kesehatan Muba telah melaunching Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai dari registrasi, tindakan medis/pengobatan, farmasi/apotik, serta manajemen terhubung menjadi satu, juga bisa dimonitor setiap saat.
“Melalui aplikasi ini kita bisa langsung memantau tanpa harus datang ke Puskesmas. Untuk pemakai aplikasi ini juga dibutuhkan SDM yang tangguh dan milenial karena inputnya bisa menggunakan smartphone, laptop dan perlu jaringan internet,” imbuhnya.
Kemudian layanan public safety center (PSC) 199 untuk menjawab banyaknya masyarakat yang kesulitan mendapatkan ambulans dalam keadaan darurat membutuhkan pertolongan medis.
“Setiap masyarakat butuh ambulans bisa menggunakan jasa PSC 199, kita sudah ada kantor yang di jaga 24 jam, pergerakan ambulans juga bisa kita pantau,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Akper Pemkab Muba Amrullah menyampaikan rencana penggabungan dibawah kewenangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia memasuki proses penyerahan aset dari Pemkab Muba ke UNSRI. Sehingga nantinya Akper Pemkab Muba menjadi Kampus Akper UNSRI Sekayu.
“Dengan adanya penggabungan itu kita menghentikan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2017 sehingga alumni tahun ini merupakan alumni terakhir.
Pemkab Muba berdirinya sejak tahun 2003 hingga saat ini dan telah meluluskan sebanyak 565 alumni yang sudah tersebar diberbagai instansi dan swasta,” paparnya.
Amrullah mewakil seluruh manajemen serta dosen yang bertugas mengucapkan permohonan maaf atas kesalahan dan kekeliruan selama 16 tahun berdirinya Akper Pemkab Muba.
“Semoga apa yang sudah kami jalankan selama ini menjadi amal jariah bagi kami dan bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten Muba dan masyarakat khususnya,” pungkasnya.(**)
Penulis : ril