DUA Perpustakaan desa,yaitu Perpustakaan Desa Bukit Jaya, Kecamatan Sungai Lilin dan perpustakaan Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Keluang yang berada di wilayah Kabupaten Muba mendapat predikat implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Pencapaian yang telah diraih Kabupaten Muba sampai saat ini, adalah bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Muba dalam membangun Kabupaten Muba menuju “Muba Maju Berjaya”.
Dalam kesempatan ini, Perpustakaan Kabupaten Muba mengikuti kegiatan Peer Learning Meeting Nasional Transformasi yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Surabaya, Kamis (5/12/2019).
Kegiatan yang diadakan ini dijadikan salah satu ajang belajar dan bertukar pengalaman antar perpustakaan, untuk memotivasi melaksanakan rencana kerja transformasi perpustakaan daerah, dan desa dalam memperkuat mentoring dan monitoring perpustakaan.
Dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan mendatangkan langsung pembicara dari Bappenas, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Turut hadir dalam kegiatan ini, seluruh Dinas Perpustakaan, Kepala Perpusnas RI, Kepala Perpustakaan, Perpustakaan Desa dan Kepala Desa yang tergabung dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Pada kesempatan ini, Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan, Literasi untuk kesejahteraan yang menjadi tema dari program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak hanya menyasar pada usia sekolah tapi masyarakat umum seperti pemuda, perempuan, dan juga pelaku usaha kecil termasuk penyandang disabilitas sebagai upaya untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas.
“Transformasi Perpustakaan telah mengubah wajah perpustakaan umum. Perpustakaan yang nyaman, koneksi internet yang cepat, serta koleksi yang tepat guna hal positif yang telah mengubah citra dan paradigma perpustakaan menjadi kekinian, bahkan di banyak daerah, perpustakaan sudah menjadi motor penggerak pada ragam aktivitas masyarakat,”ungkapnya.
Syarif Bando juga menjelaskan, kuncinya ada pada komitmen, sinergitas dan kolaborasi semua pihak, perluasan transformasi perpustakaan tingkat desa/ kelurahan juga bagian dari perluasan program dan mendekatkan akses informasi ke masyarakat sehingga perpustakaan menjadi pusat kegiatan maupun proses belajar yang menciptakan kreativitas dan produktif.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muba Drs.Yohanes Yubhar, MM., mengatakan dengan capaian terbaik implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tingkat nasional, perpustakaan desa Bukit Jaya dan Tegal Mulyo tersebut. Menurutnya, berkat perhatian penuh Bupati Musi Banyuasin, Bunda Baca, Duta baca dan dukungan organisasi perangkat daerah terkait, kepala desa,pengelola perpustakaan desa,jajaran dinas perpustakaan dan kearsipan kab.muba dan stakeholder lainnya.
“Capaian ini, sebagai pemicu dan pemacu kami untuk terus menerus menjalankan dan mengembangkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, kami akan mereplikasi program ini untuk perpustakaan desa lainnya dalam kabupaten musi banyuasin dikarenakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan kegiatan penguatan literasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan bagi masyarakat,”tutupnya.(**)
Penulis : ril