Sumselterkini.co.id, – Panas pagi di Kota Palembang mulai menyengat. Langit terlihat cerah dan angin sepoi-sepoi berhembus ringan terasa di kulit tubuh. Meski demikian tak menghalangi ratusan warga yang mulai berdatangan ke Halaman Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
Antusiasme mereka begitu terasa, membawa harapan besar untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Operasi Pasar Ramadhan 2025 kembali digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di tengah kenaikan harga menjelang bulan suci.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Hj. Feby Herman Deru, didampingi Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Hj. Lidyawati Cik Ujang, pada Jumat, 7 Maret 2025.
Dalam sambutannya, Feby mengungkapkan harapannya agar masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan bijak.
“Kami ingin membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. Kami juga mengimbau agar mereka berbelanja sesuai kebutuhan, agar semua orang bisa menikmati manfaat dari program ini,” ujarnya.
Operasi Pasar ini merupakan bagian dari strategi Pemprov Sumsel melalui Dinas Perdagangan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang lebih stabil dan menekan angka inflasi daerah. Menghadapi kenaikan harga yang kerap terjadi menjelang Ramadhan, program ini menjadi angin segar bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki pendapatan terbatas.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Henny Yulianti, S.IP., MM, menegaskan Operasi Pasar Ramadhan ini tidak hanya bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga memastikan distribusi barang tetap lancar.
“Kami ingin memastikan pasokan bahan pokok tetap tersedia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan lonjakan harga,” ungkapnya.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mempererat sinergi antara pemerintah, UMKM, dan pedagang pasar, yang menjadi pilar utama dalam ekosistem perdagangan lokal.
Agar manfaat Operasi Pasar ini dapat dirasakan secara merata, pemerintah telah menetapkan tujuh titik strategis di Kota Palembang untuk pelaksanaannya, yakni:
Halaman Dinas Perdagangan Prov. Sumsel (7 Maret 2025),Pasar Alang-Alang Lebar (11 Maret 2025), Kriya Sriwijaya (13 Maret 2025), Pasar Talang Betutu (18 Maret 2025), Kenten (21 Maret 2025),Pemprov Sumsel (25 Maret 2025),Halaman Dinas Perdagangan Prov. Sumsel (27 Maret 2025).
Dengan lokasi yang tersebar, masyarakat dari berbagai daerah di Palembang tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau. Hal ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam memberikan akses lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan.
Terpantau sejak pagi hari, warga telah memadati lokasi Operasi Pasar. Seorang ibu rumah tangga, Siti Rohmah (43), mengaku senang bisa membeli kebutuhan dapurnya dengan harga lebih murah. “Alhamdulillah, harga beras di sini lebih murah dibanding di pasar biasa. Ini sangat membantu kami, terutama menjelang bulan puasa,” katanya dengan wajah sumringah.
Bukan hanya warga biasa yang antusias, tetapi juga para pedagang kecil yang melihat peluang untuk memperoleh barang dagangan dengan harga yang lebih kompetitif. “Dengan harga yang lebih murah, kami bisa menjual kembali dengan harga yang tetap terjangkau bagi pelanggan,” ujar Rahmat, seorang pedagang sembako di Talang Betutu.
Sinergi Pemerintah dan UMKM
Salah satu aspek penting dari Operasi Pasar ini adalah keterlibatan UMKM lokal. Dengan adanya dukungan pemerintah, pelaku usaha kecil mendapat kesempatan lebih besar untuk memasarkan produk mereka. “Kami senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Tidak hanya membantu kami sebagai penjual, tetapi juga membantu masyarakat mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang lebih bersahabat,” ujar seorang pelaku UMKM yang menjual minyak goreng dalam operasi pasar tersebut.
Meski Operasi Pasar ini berjalan sukses, tetap ada tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satunya adalah pengawasan distribusi barang agar tidak terjadi penimbunan atau ketimpangan pasokan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang belanja cerdas dan hemat perlu lebih digalakkan agar manfaat dari Operasi Pasar ini benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, program ini dapat menjadi solusi nyata dalam menekan inflasi, menjaga stabilitas harga, serta meringankan beban ekonomi masyarakat di bulan suci Ramadhan.[***]
