Pemprov Sumsel

Kaya Energi Tapi…

foto : ist

Sumselterkini.co.id, – Siapa yang bisa hidup tanpa listrik di zaman now? Kalau zaman batu sih wajar, tapi kalau zaman serba digital begini, rasanya nggak mungkin! Nah, makanya Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru, punya ambisi besar di periode keduanya memastikan semua desa di Sumsel 100 persen teraliri listrik. Nggak ada lagi yang gelap-gelapan kayak di film horor!

Tapi tunggu dulu, ternyata masih ada 22 desa yang belum merasakan nikmatnya cahaya PLN! Waduh, Sumsel ini kan gudangnya energi, kok bisa masih ada desa yang belum terang benderang? Apa listriknya malu-malu buat masuk ke sana? Nah, inilah tantangan yang sedang dihadapi Pemprov Sumsel dan PLN.

Gubernur Herman Deru nggak tinggal diam. Beliau langsung pasang kuda-kuda, mengajak PLN duduk bareng buat bahas ini. Soalnya, kalau listrik masuk, ekonomi bakal jalan, usaha warga makin maju, anak-anak bisa belajar dengan nyaman, dan tentu saja, warga bisa nonton drakor tanpa hambatan buffering! Selain itu, listrik juga membuka peluang lebih besar buat UMKM, industri kecil, bahkan pengembangan teknologi berbasis digital di daerah pelosok. Bayangkan kalau listrik udah masuk, siapa tahu di desa terpencil Sumsel lahir startup keren yang bisa bersaing di tingkat nasional?

General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, juga nggak mau kalah. Beliau memastikan bahwa PLN siap tancap gas buat mengaliri listrik ke 22 desa tersebut. Meski sempat mandek di tahun 2024, kabar baiknya, tahun ini ada lagi pembangunan jaringan baru. Hore! Akhirnya, lampu-lampu di pelosok Sumsel akan segera menyala, dan genset warga yang selama ini kerja rodi bisa pensiun dengan damai. Tak hanya itu, PLN juga diharapkan bisa mengembangkan sumber energi ramah lingkungan seperti solar panel atau micro-hydro agar listrik bisa lebih stabil dan berkelanjutan.

Namun, perjalanan menuju Sumsel terang benderang bukan tanpa tantangan. Beberapa desa berada di kawasan hutan lindung, yang membuat instalasi jaringan listrik jadi lebih rumit. Tapi, kalau ada niat, pasti ada jalan! Mungkin solusi kreatif seperti kabel bawah tanah atau sumber listrik alternatif bisa jadi pilihan. Yang penting, jangan sampai ada lagi warga Sumsel yang harus bertahan dengan penerangan seadanya.

Tentu saja, dalam perjalanan ini, ada baiknya PLN juga memperhatikan tarif listrik agar tetap terjangkau bagi masyarakat di pelosok. Jangan sampai begitu listrik masuk, warga malah keberatan bayar karena tarifnya selangit! Selain itu, keandalan pasokan listrik juga perlu jadi prioritas, supaya nggak ada lagi drama mati lampu mendadak yang bikin warga panik, apalagi saat lagi asyik nonton sinetron favorit.

Kita semua tentu berharap program ini bisa segera terwujud. Bayangkan, Sumsel yang kaya energi tapi masih ada desa yang gelap? Kan miris! Dengan kerja sama solid antara pemerintah dan PLN, semoga Sumsel makin cetar membahana dengan listrik yang merata. So, siap-siap, 22 desa ini bakal segera terang benderang! Tinggal kita tunggu, siapa yang pertama kali bakal update status “Akhirnya, terang juga!” di medsos mereka. Yuk, gaspol listriknya, Sumsel!

Tentu kita apresiasi upaya pemerintah dalam menerangi Sumsel, tapi jangan sampai ini cuma jadi janji manis ala kampanye. Warga sudah bosan mendengar rencana hebat yang ujung-ujungnya tinggal rencana doang! Kalau memang serius, harus ada tenggat waktu yang jelas, bukan sekadar target yang terus digeser ke tahun berikutnya.

Selain itu, jangan cuma fokus pada pembangunan infrastruktur listrik saja, tapi juga perawatannya. Apa gunanya pasang tiang listrik kalau nanti sering mati lampu gara-gara perawatan yang nggak maksimal? Jangan sampai nanti warga sudah semangat dapat listrik, eh malah sering padam kayak lampu kedip-kedip di pesta ulang tahun!

Kalau pemerintah dan PLN benar-benar bisa merealisasikan janji ini dengan baik, maka Sumsel bukan hanya terang secara harfiah, tapi juga maju secara ekonomi dan sosial. [***]

 

Terpopuler

To Top