Pemprov Sumsel

Diamanahkan angka gizi buruk Sumsel turun 24%

ist

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka stunting di Sumsel sebesar 24%, oleh sebab itu Provinsi Sumsel mendapat diamanah untuk  dapat menurunkan angka stunting secara nasional menjadi 14% di tahun 2024.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru dihadapan ribuan bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pengurus Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 sekaligus Rapat Kerja Daerah, di Hotel Swarna Dwipa kemarin.

Dalam  sambutannya, ia mengajak para bidan yang tergabung dalam IBI untuk memberikan layanan terbaik pada  masyarakat, terutama  dalam pencegahan kasus  stunting di Provinsi Sumsel.

“Peran bidan bukan hanya bertindak kuratif terhadap ibu yang dirawatnya,  tapi juga edukatif dan preventif, Saya saat ini mencoba untuk menggeser mindset masyarakat yang sealu berfikir untuk berobat, menjadi berfikir untuk mencegah stunting,” ungkapnya.

Dia menambahkan  bidan sebagai garda terdepan tercatat ada sekitar 10.764 orang tersebar di Provinsi Sumsel yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Oleh sebab itu dalam mengemban tugas,  para bidan untuk  dibekali dengan konsep dan implementasi yang tepat agar mampu mengedukasi dan melayani dengan baik sejak ibu masuk masa kehamilan, nifas, bayi baru lahir, ibu menyusui dan perkembangan balita, dengan standar pelayalanan minimal yang harus dicapai.

“Saya ucapakan selamat ulang tahun IBI, beda 6 tahun dengan Indonesia merdeka, IBI sudah menajdi organisasi yang luar biasa di dalam tindakannya, kebutuhan bagi masyarakat khususnya kaum ibu,” tambahnya.

Mengurangi kasus stunting pada anak butuh literasi yang diberikan para bidan kepada ibu mulai dari  bayi saat masih dalam kandungan hingga melahirkan bayi dengan sehat.

“Ibu-ibu tolong diaktifkan lagi Posyandu.  Pemprov Sumsel akan mensuport baik moril maupun materil, dengan harapan kita bisa mengetahui sejak dini tentang keserasian atau kecukupan formula gizi ibu dan anak,” pungkasnya.

Sementara Ketua Umum PP IBI Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes menambahkan, IBI dibentuk pada tanggal 24 Juni 1951, dan hari ini memperingati HUT IBI Ke 71 tahun.

Menurutnya, tugas bidan sangat strategis dalam menyelenggarakan program prioritas ibu, bayi, dan balita.

“Tema Rakerda kali ini adalah Konsilidasi IBU dalam menghadapi perkembangan pelayanan KIA KB dan Kespri di masa pandemi covid, Rakerda ini juga sebagai tindak lanjut  dari rakernas,” tandasnya.[***]

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com