Pemerintahan

Terkait Jalan Di Cat Warna Pelangi, Tujuannya Untuk Mempercantik Banyuasin, Bukan GLBT

KEPALA Dinas Perhubungan Pemkab Banyuasin, Drs. Anthony Liando Sos. M.Si, menegaskan berdasarkan dari Kementrian Perhubungan tidak ada aturan khusus untuk warna kanstin atau batu pembatas antara Jalanan dan tor-toar, kecuali aturan untuk markah jalan.

Bahkan di cat berwarna pelangi untuk mempercantik Banyuasin. “Hal seperti ini juga sudah banyak dilakukan di Kabupaten /Kota, maupun Pusat [ DKI Jakarta]. Jadi secara aturan tidak ada yang dilanggar. Pemerintah Daerah hanya ingin meningkatkan keindahan untuk Banyuasin Bangkit,” katanya kepada wartawan Kamis (16/4/2020).

Menurutnya sebelum dilakukan pengecatan Dishub maupun PU Perkimtan sudah melalukan rapat dengan berbagai pihak maupun bermacam pertimbangan.

“Kitakan Kabupaten religius jadi mana mungkin kita mau mendukung kelompok demikian, tujuannya hanya memperindah kawasan perkantoran saja, tidak ada maksud lain dan untuk tahap selanjutnya Taman Kota Pangkalan Balai akan di Cat Warna-Warni seperti di Jalan Lingkar Kabupaten Banyuasin,” paparnya.

Senada dikatakan Kepala Dinas  Perkimtan, Zulkifli, tidak ada kaitannya dengan LGBT, dan niatnya hanya kreatifitas untuk menghadirkan alternatif keindahan di lingkungan.

“Secara teknis ini memang dinas kami yang kerjakan, namun tidak ada hubungan dengan kelompok atau yang seperti itu, kami lakukan itu semata-mata mempercantik dan kreativitas kita saja.” akunya.

Zulkifli menambahkan, dirinya menghimbau  agar masyarakat jangan sampai salah persepsi, karena  sebagai Dinas Pertamanan cat tersebut untuk mempercantik kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin biar terlihat cantik dan menarik.

“Sekali lagi, kami sampaikan ini hanya mempercantik kawasan perkantoran dan taman kota biar terlihat ada ciri khas bukan pendukung kelompok atau yang lainnya,” tegasnya.

Sebelumnya adanya pengecatan toar-toar warna pelangi di sepanjang Jalan Lingkar Pemerintahan Kabupaten Banyuasin, membuat persepsi masyarakat berbeda, kerena entah ini suatu kebetulan atau bagaimana,  yang jelas warna tersebut indentik dengan lambang GLBT [lesbian, gay, biseksual, dan transgender]. Istilah yang digunakan sejak 90-an dan menggantikan komunitas gay.[***]

Laporan : desi/banyuasin

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com