Pemerintahan

Sepucuk OKI Bakal Di Jadikan Pusat Riset Gambut

Sepucuk OKI Bakal Di Jadikan Pusat Riset Gambut

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada tahun 2015 yang lalu merupakan kebakaran yang terbesar di Sumsel. Namun Pemerintah Provinsi Sumsel bersama stakeholder lainnya bertekad agar Karhutla tidak terjadi lagi. Atas komitmen Gubernur Sumsel H Alex Noerdin tahun 2016 Sumsel zero asap dan terbukti pada tahun 2016 Sumsel tidak ada asap.

Foto : Humas Pemprov Sumsel

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada tahun 2015 yang lalu merupakan kebakaran yang terbesar di Sumsel. Namun Pemerintah Provinsi Sumsel bersama stakeholder lainnya bertekad agar Karhutla tidak terjadi lagi. Atas komitmen Gubernur Sumsel H Alex Noerdin tahun 2016 Sumsel zero asap dan terbukti pada tahun 2016 Sumsel tidak ada asap.

“Sangat disayangkan sekali paska terjadinya Karhutla pada tahun 2015 yang lalu. Akibat dari itu banyak sekali dampak kurugian yang besar dan Alhamdulillah 2016 tidak terjadi Karhulta,” kata Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat Menerima Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Tim Media Pers dalam rangka menyampaikan Progress kegiatan Restorasi Gambut dan Meningkatkan Kolaborasi Kerjasama antara Badan Litbang dan Inovasi dengan Pemprov Sumsel, Selasa (15/8).

Dirinya mengatakan kesulitan Provinsi Sumsel saat ini mempunyai beban yang sangat berat yang diemban yaitu sebagai tuan rumah Asian Games 2018 dan serangkaian event – event Internasional lainnya dan ini akan terancam batal kalau terjadi lagi Karhutla.

Oleh karena itu, Pemprov Sumsel bersama TNI/Polri, satgas karhutla, masyarakat desa peduli api dan stakeholder lainnya bertekad untuk tidak terjadi lagi karhutla. “Gambut sekali terbakar sangat sulit di padamkan. Luar biasa kejadian di tahun 2015 yang lalu. Kebakaran lahan sekitar 7000 ribu hektar lebih rusak terbakar dan kami bertekad tidak boleh karhutla lagi tahun depan bahkan seterusnya,” ujar Orang nomor satu di Sumsel.

Dirinya mengharapkan, Sepucuk Kabupaten OKI dapat dijadikan Pusat Riset Gambut. “Disana lahan gambutnya luas bahkan ada juga yang sudah di restorasi gambutnya,” ungkap Alex Noerdin.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Hendry Bastawan menyampaikan Badan Litbang dan inovasi mengekspos berbagai hasil yang dianggap berhasil untuk menangani berbagai persoalan dengan Pemerintah Daerah setempat. “Jadi setelah kami kaji upaya-upaya eksposnya dan kami membuat satu kegiatan yaitu presstour dan kami mengajak media-media mainstream yang cakupannya nasional dan mengekspos kepada masyarakat mengenai kegaiatan kerjamasa Badan Litbang dan Inovasi dengan Pemerintah daerah dalam memecahkan masalah-masalah yang ada,” katanya.

Kemudian lanjutnya, Sumsel menjadi tujuan presstour Badan Litbang dan Inovasi yang kedua, sebelumnya adalah Jogjakarta. Kali ini, preestour ke Sumsel untuk mengekspos dan kerjasama di Sepucuk Kabupaten OKI. “Bagaimana kita telah berhasil setelah tahun 1997 merestorasi lahan gambut, kebetulan saat ini restorasi gambut menjadi salah satu yang prioritas mengingat tahun 2015 yang lalu terjadi Karhutla,” katanya. “Saya berbincang bersama Staf Ahli Gubernur Bidang Perubahan Iklim Provinsi Sumsel, Najib Asmani ada satu gagasan yang kita pikirkan bersama dengan mengusulkan Sepucuk OKI ini akan kita jadikan Pusat Riset Gambut,” ungkapnya.

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com