MENTERI Dalam Negeri [Mendagri] Prof H. Muhammad Tito Karnavian Ph.D. pulang kampung ke Tanah Kelahirannya di Palembang, Sumsel. Kedatangan Mantan Kapolri tersebut langsung Memimpin Rapat Kesiapsiagaan Penanganan Corona Virus Disease-19 (Covid) di wilayah Provinsi Sumsel, di Griya Agung, Sabtu (21/3/2020).
Dia mengapreasiasi kepada Pemprov. Sumsel dan seluruh jajarannya karena meski ada OPD, namun Sumsel masih dinilai aman dari COVID-19.
Ia pun berpesan kepada Pemprov Sumse, jajarannya, bahkan kepada seluruh masyarakat Sumsel untuk tepat meningkatkan kewaspadaan.
Termasuk yang paling penting tetap senantiasa berdoa, agar tidak ada yang sampai terpapar COVID-19. Selain itu tetap menggencarkan langkah-langkah antisipasi sembari menunggu rapid tes tersebut dengan mengedukasi masyarakat luas tentang bahaya COVID-19.
Masyarakat menurutnya perlu diberikan pemahaman soal bagaimana mengantisipasi dengan proteksi kekebalan tubuh sendiri dan terpenting cara agar tidak sampai tertular. Karena seperti diketahui COVID-19 sudah menjalar ke 158 negara dari 193 negara yang ada.
“Itulah poin terpenting. Ini bisa dilakukan perorangan, tiap orang miliki kesadaran kemudian lakukan proteksi diri sendiri. Cuci tangan dengan sabun karena cuci tangan dengan air tidak cukup. Perkuat daya tahan tubuh penting, karena ini virus bisa matinya hanya dengan kekebalan tubuh kita,” tambah Mendagri.
Kemudian mengkampanyekan olahraga di rumah agar tetap menjaga jarak, mengonsumsi vitamin. Serta menghindari berjabat tangan dan bersentuhan bahkan melakukan kontak langaung.
” Perlu juga ada upaya untuk membunuh virus dengan beberapa cara menyediakan desinfektan yang murah meriah di tempat-tempat publik,” terangnya.
Edukasi lain yang dapat dilakukan kata Tito adalah melalui medsos. Karena masih banyak menurutnya masyarakat yang belum sepenuhnya paham penularan COVID-19 yang begitu cepat. Sehingga sampai saat ini masih banyak ditemukan kegiatan-kegiatan baik sosial maupun keramaian lainnya yang justru menjadi sarana penularan yang lebih cepat.
Virus itu kata Tito mereplikasi cepat sekali. Oleh karena itu kegiatan kerumunan, keramaian, Gubernur, Wako dan Bupati se Sumsel betul-betul mesti dibatasi semaksimal mungkin.
Termasuk kerumunan besar tidak boleh dilaksanakan termasuk, kegiatan seni, olahraga demikian juga kegiatan bernuansa keagamaan. Dicontohkannya kasus Petaling Kuala Lumpur yang menular ke sekitar 600 orang juga kegiatan di Gereja di Korsel.
“Bukan kegiatan agamanya dilarang, tapi ini bisa menjadi media penularan. Mau kegiatan apa saja tetap ada buat kebijakan menjaga jarak, kalai tidak bisa maka sebaiknya tidal dilaksnaakan. Dari pada menjadi mesin penular dan pembunuh di luar orang lain dari kerumunan itu. Karena oenyebaran cepat,” ujarnya.
Mengenai kegiatan ASN atau anak sekolah, Mendagri menghimbau agar sekolah sedapat mungkin dilakukan dari rumah namun bukan libur. Walaupun dari rumah tetap bisa bekerja dna belajar dengan menggunakan berbagai sarana komunikasi.
” Ini bisa digunakan, bisa diatur oleh kepala dinas atau kepala kantor masing-masing sesuai urgensinya.
Sementara itu saat mendampingi Mendagri, Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengatakan rapat ini merupakan breakdown dari pusat ke daerah. Untuk itu pihaknya akan tetap melakukan social distancing namun tetap produktif.
” Itu akan segera kita atur. Rapat hari ini kota maknai kesiapsagaan ini tentang bagaimana upaya kita mengurangi kontak fisik. Misal anak sekolah belajar dari rumah jadi bukan libur,” jelasnya.
Sedangkan untuk ASN, akan diserahkan ke masing-masing Satker disesuaikan dengan kebutuhan kantor tersebut termasuk soal berapa pegawai yang bisa melakukan pelayanan dan operasional.
” Segera akan Saya panggil semua ketua Ormas Keagamaan, perguruan tinggi dan lainnya. Kita ajak duduk bersama bersatu melawan agar virus ini tidak masuk ke Sumsel. Mengenai alokasi dana Kita akan pernah membatasi dan membuat limit tertentu untuk kebutuhan ini. Agar Sumsel tetap Zero Covid-19 kita bahkan siap realokasi dana,” tutupnya.
Selain dihadiri Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya, Ketua DPRD Provinsi Sumsel R.A Anita Noering hati, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, rapat tersebut juga tampak dihadiri sejumlah kepala daerah seperti Walikota Palembang H.Harnojoyo dan Walikota Prabumulih H. Ridho Yahya. Rapat tersebut berlangsung tertutup selama lebih dari 4 jam. [***]
Ril