Pemerintahan

Pemprov Sumsel Dukung Pembinaan Inovasi Bagi Daerah

Pemprov Sumsel Dukung Pembinaan Inovasi Bagi Daerah

Palembang – Provinsi Sumatera Selatan dianggap sebagai daerah inovatif karena kerap mendapatkan penghargaan sejak tahun 2011 diantaranya dari Kemenristekdikti dan Kemenpan, hingga menjadikan Sumsel daerah pembinaan Pusat Litbang Inovasi Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri

Foto : Humas Pemprov Sumsel

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Provinsi Sumatera Selatan dianggap sebagai daerah inovatif karena kerap mendapatkan penghargaan sejak tahun 2011 diantaranya dari Kemenristekdikti dan Kemenpan, hingga menjadikan Sumsel daerah pembinaan Pusat Litbang Inovasi Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri. Daerah yang dipilih yakni Kabupaten Musirawas sebagai refleksi inovasi daerah tertinggal yang nantinya akan dibangun laboratorium inovasi.

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung pembinaan inovasi daerah yang akan dilakukan Litbang Inovasi Daerah Penelitian dan Pengembangan Kemendagri dalam menjadi daerah tertingal lebih inovatif dimulai dari kearifan lokalnya.

“Seharunya bukan hanya Musirawas saja tapi juga Muratara. Karena Muratara juga merupakan daerah jauh lebih tertinggal dari Musirawas. Mudah-mudahan kedepan pengajuan daerah pembinaan yang diusulkan dapat dipertimbangkan, karena dari sini dapat menjaring seluruh inovasi di daerah yang memiliki indeks daerah mana yang inovatif atau belum,” ungkap Alex.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat menerima audensi Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementrian Dalam Negeri, Dr. Dra. Rochayati Basra, M.Pd beserta jajarannya di Griya Agung Palembang, Selasa (5/9).

Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendagri, Dr Dra Rochayati Basra mengatakan, ada depalan daerah pembinaan pada 2017 yakni Sumsel, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Maluku, Lampung dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, anggaran yang digelontorkan untuk semua kegiatan inovasi tersebut sangat kecil Rp.3,9 miliar pada 2017dan setelah bekerjasama dengan Bapenas akhirnya mendapatkan anggaransebesar Rp. 8 Miliar pada 2018 mendatang.

“Dengan cara ini nantinya bagaimana pembinaan yang inovatif dilakukan dengan membangun sistem secara keseluruhan, sehingga dapat dilihat berapa jumlah daerah inovatif, dari belum terbangun akan menjadi terbangun karena nantinya inovasi ini tetap melihat kearifan lokal masing-masing daerah,” terangnya.

Lanjut Rochayati Basra, pengembangan laboratorium inovasi daerah yang akan dibangun di daerah baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota tersebut juga dalam rangka pendataan terhadap daerah mana saja yang memiliki inovasi tinggi akan diberikan penghargaan yakni Inovasi Goverment Award dan bagi daerah yang inovasinya rendah akan dilakukan pembinaan.

“Setelah kita mengetahui daerah mana saya yang perlu dilakukan pembinaan akan diupayakan pemngenbangan laboraorium inovasi di daerah tersebut. Tujuannya agar bagaiamana nanti pembinaan yang inovatif semacam kulture, membangun sistem secara keseluruhan,hingga akan berkembang pada kearifan lokal,” ujarnya.

Sementara, Kepala Balitbangda Provinsi Sumsel, Ir. Lukitariati Msi menambahkan, secara kelengkapan seluruh daerah mana saja yang sudah inovatif atau belum, saat ini pihaknya belum memiliki data resmi. Namun, untuk inovasi Provinsi sudah dilaksanakan dengan baik dan dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang diterima Gubernur Sumsel Alex Noerdin

“Sebenarnya apapun bisa dikembangkan untuk inovasi daerah seperti pelayanan publik termasuk yang akan dilakukan di Musirawas, begitu juga terhadap apa yang diajukan Gubernur Alex Noerdin yakni goverment kemitraan leanskip karhutlah,” pungkasnya.

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com