SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menargetkan dapat mengejar progres dari realisasi pengentasan kawasan kumuh menjadi zero.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda melakukan pemantauan terhadap pembangunan jalan program KOTAKU (Kota tanpa kawasan kumuh), salah satunya adalah di kawasan Kuto 3 Ilir Palembang,
“Saat ini dirinya melihat program yang dilaksanakan oleh NUSP berjala dengan baik, tinggal bagaiamana masyarakat harus menjaganya,” jelasnya, Selasa (26/9/17).
Menurutnya saat ini program yang dilaksanakan oleh NUSP berjalan dengan baik, dan tinggal bagaiamana masyarakat harus menjaganya.
Fitri berharap pada 2018 mendatang Palembang menjadi zero kawasan kumuh dan Pemkot Palembang akan berjuang habis-habisan untuk mewujudkannya.
“Tadi kita lihat semua sudah cukup baik, meskipun ada tadi laporan warga terkait limbah solar diduga dari buangan PT PLN yang mencemari saluran air disekitar kawasan tersebut,” tuturnya.
Fitri sangat menyayangkan adanya hal itu. Akibat hal tersebut, anak sungainya sudah menyempit. Belum lagi sampah yang menumpuk. Ditambah lagi ada buangan limbah solar.
“Baunya sangat menyengat, bisa membahayakan masyarakat itu,” tururnya.
Untuk buangan limbah solar ini, sambung Fitri, pihaknya akan memanggil Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Palembang untuk mengecek sejauh mana pencemaran air di kawasan tersebut, akibat buangan solar tersebut.
“Kita juga akan memanggil PLN di 3 Ilir seperti laporan warga. Kalau memang membuang limbah sembarangan itu akan kita minta pertanggungjawaban,” tandasnya.
