SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Counsellor for Infrastructure and Economic Governance DFAT, Australian Embassy, Bridie Rushton mengungkapkan Australia rela mengucurkan dana hibah untuk membantu Walikota Palembang, Harnojoyo terkait masalah kebersihan kota.
Menurutnya saat ini Indonesia terus mengalami kerugian ekonomi disebabkan persoalan kesehatan dan lingkungan, akibat layanan sanitasi yang kurang memadai.
Bahkan, jelas Bridie Rushton kerugian akibat masalah itu mencapai sekitar 2,3% dari PDB (Produk Domestik Bruto) tahunan atau sebesar US$ 6,3 miliar.
Namun sebaliknya, terang ia, Walikota Palembang Harnojoyo dinilai memiliki komitmen yang kuat terkait kebersihan, Pemerintah Australia melalui Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), terus membuat sebuah sistem untuk memperbaikinya.
Salah satunya adalah dengan investasi dalam project sanitasi di Palembang, melalui pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) skala perkotaan.
“Isu lingkungan saat ini, bukan hanya masalah kesehatan saja, tapi juga masalah ekonomi. Dimana, secara Nasional akibat sistem sanitasi yang kurang baik. Negara mengalami kerugian mencapai 2,3% dari PDB,” terangnya disela-sela kegiatan Social Marketing Implementasi Program Air Limbah Domestik di Grand Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (7/2/18).
Menurutnya berdasarkan data yang diterima pihaknya, akibat kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kualitas air bersih, menjadi masalah penting yang berkaitan dengan kesejahteraan.
“Itu menjadi alasan kuat pemerintah Australia berani mengucurkan hibah 45 juta AUSD atau Rp450 miliar untuk perbaikan sistem sanitasi,”paparnya.[Am].