PENGURUS Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Sumsel diharapkan dapat memiliki tanggungjawab besar dalam membentengi budaya luar yang nantinya akan merusak budaya Sumsel.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat Menerima Pengurus Forwida Sumsel sehubungan dengan akan mengadakan Festival Seguntang dengan tema ” Bersama Forwinda Melestarikan Seguntang Sebagai Hulu Melayu Tahun 2020 tanggal 28 Februari – 1 Maret 2020 mendatang, audensi berlangsung di ruang tamu Wagub, kemarin.
Tak sampai disitu, agar budaya ini tidak dilupakan begitu saja, Wagub juga meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel untuk melibatkan Sekolah-sekolah agar menambahkan mata pelajaran yang mengenalkan Budaya. Ini penting dilakukan, karena dia menilai sejak sekarang anak-anak untuk lebih dikenalkan kalau tidak dikenalkan kepada mereka maka budaya itu akan hilang.
“Kalau kita tidak mulai sekarang maka akan hilang. Harapan kita melalui Dinas Pendidikan juga untuk menambahkan ektrakulikuler dalam mengenalkan Budaya. Apakah di sekolah baik tingkat SD, SMP ada kegiatan mengenal budaya. Kalau kita tidak di mulai dari anak-anak maka ini akan bias, maka itu, kita lakukan mulai dari anak-anak sehingga budaya tidak akan dilupakan oleh mereka,” harapnya.
Dalam menyambut kegiatan Festival Seguntang diakhir pekan ini Wagub menyambut baik dengan harapan untuk tidak melupakan dan mengenalkan budaya yang ada.
“Terima kasih kepada Forwida dengan inisiatifnya melakukan kegiatan ini. Pemprov Sumsel sangat menyambut baik kegiatan ini, dengan tidak melupakan potensi budaya yang kita miliki,” imbuhnya.
Sementara, Pembina Forwida Sumsel, Toni Panggarbesi mengatakan bahwa Forwida merupakan organisasi yang baru di bentuk beberapa tahun belakangan. Dia mengaku sengaja dibentuk agar dalam hal ini Forwida dapat mempertahankan budaya di Sumsel mengingat budaya Sumsel itu begitu luas maka dibentuk Forwida.
“Kenapa dibentuk Forwida karena budaya di Sumsel luar biasa. Namun budaya yang Begitu luas tetapi tida bisa di handle oleh Dinas-Dinas saja maka itu kami membetuk Forwida,” terangnya.
Dia menyebutkan, Forwida sendiri merupakan wadah yang terdiri dari berbagai seniman, pelaku budaya, psikolog dan golongan lainnya.
“Kita sengaja gelar di Bukit Seguntang karena disana mempunyai potensi yang tinggi bahkan diakui potensi budayanya,”ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Toni mengharapkan kehadiran baik Gubernur Sumsel maupun Wakil Gubernur Sumsel untuk memberikan arahan maupun semangat bagi Forwida sehingga nantinya Forwida akan lebih bersemangat menggali budaya di Sumsel.
“Budaya ini akan kami gali apalagi di 17 Kabupaten/Kota mempunyai adat budaya sendiri. Insya Allah secara bertahap akan kami lakukan . Karena adat budaya inilah yang menajadi pemersatu kita. Kami sangat mengharapkan kehadiran bapak Gubernur ataupun bapak Wagub nantinya,” tandasnya.[***]
Penulis : ril