BUPATI Muba mengingatkan masyarakat agar terus hidup disiplin, karena Benteng terdepan dalam melawan COVID-19 adalah pribadi masing-masing, pribadi yang disiplin menjaga dan membudayakan gaya hidup sehat.
Pemkab juga terus berjibaku melakukan pemutusan mata rantai penyebaran covid19 “Kita sejak awal bergerak cepat,” tegas Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, kemarin.
Menurutnya, Pemkab Muba juga Gugus Tugas dengan melibatkan Forkopimda sejak awal melakukan gerakan Masker Muba.
“Kami sadar betul. Semua upaya mencegah dan melakukan pelayanan kesehatan serta mengatasi dampak ekonomi kita lakukan maksimal,”paparnya.
Gerakan MaskerMuba lanjut dia, yang digaungkan adalah langkah tepat mencegah penularan.
“Masker bisa mencegah diri kita menularkan virus dan tertular virus. Di jaman new normal life kita harus makin disiplin. Benteng terdepan adalah pribadi kita, pribadi yang disiplin menjaga dan membudayakan gaya hidup sehat,”ulasnya.
Di Zaman New Normal Life Diajarkan Hidup Disiplin dan Patuh Terhadap Protokol Kesehatan agar bisa beradaptasi dengan covid 19 sehingga bisa menjaga diri dan terhindar dari dampak covid 19 yang fatal,” tekan Dodi.
Khusus persiapan lonjakan pasien pasca lebaran 1441H, orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini telah memerintahkan agar Dinkes dan RSUD Sekayu bersiap. Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi D, mengatakan pihaknya sudah mengambil sejumlah langkah.
“Kami melakukan penambahan sarana dan prasarana. Yakni penambahan tempat tidur sejumlah 60 buah. Diperuntukkan bagi RSUD Bayung Lencir dan RSUD Sungai Lilin,” terang Azmi,
Menurutnya tak hanya penambahan tempat tidur di RSUD bayung Lencir dan RSUD Sungai lilin juga telah ditambah fasilitasi Rontgen Mobile dan ventilator. tetapi Muba berharap Dengan telah disiapkan 3 BSC di 3 RSUD diharapkan agar pihak kementrian kesehatan bisa bekerja sama menjadikan RSUD di kab Muba mandiri dalam pemeriksaan swap.
“Saat ini, sudah tersedia Test Cepat Molekuler di 3 RS yang ada di Muba dan syarat utama yaitu Bio Safety Cabinet sdh kita adakan , Ini adalah semacam lemari tabung kedap udara untuk mengelola mengambil virus dari spesimen dan ditest di alat TCM yang setara dengan PCR swab sehingga dalam waktu 2 sd 3 jam hasil konfirmasi positif atau negatif sudah di dapat. Berikutnya kami juga sudah memesan rapid test antigen,” kata Azmi.
Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba, MARS juga telah bersiap diri. Saat ini telah dibangun rumah sakit darurat dan 4 Buah ruang isolasi dengan Sistem tata udara bertekanan negatif berstandar internasional, AC Daikin VRV
suply air dilengkapi pre filter HEPA FIlter, medium disposibel filter.
Suply exosus fan dilengkapi dengan tower pembuangan standar Kemenkes.
Pada saluran pembuangan udara dilengkap juga dengan pre filter, medium filter, hefa filter mini plate jadi udara yg dibuang sudah aman dan bersih.
Menghasilkan tekan negatif pada ruangan pasien minimal -15 pa, toilet 30 pa. Sesuai standard Kemenkes tentang ruang isolasi.
Untuk fasilitas lainya sudah ditambahkan 56 bed pasien. Berupa 4 bed elektric dan sisanya bed manual.
“Di rumah sakit darurat ada 32 tempat tidur dan sudah di siapkan cadangan 24 tempat tidur lagi sedangkan di Wisma Atlit untuk isolasi tenaga kesehatan RSUD Sekayu berupa 50 kamar dan 100 bed,” . Jadi RSUD sekayu sangat siap dari segi sarana dan prasarana seta tenaga kesehatan apabila terjadi out break atau lonjakan kasus covid 19 di muba beber Makson.[***]
Ril