Pemerintahan

Belajar Pijat Bayi, Tartila Ishak Mekki, Ini Bagus Sekalian Belajar Pijet ‘Cucung’

“Jadi ini pijat untuk tumbuh kembang bayi dan kebugarannya. Kalau misal bayinya kecetit lain lagi harus dibawa ke tenaga ahlinya,”

Sumber : Humas Pemprov. Sumsel

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Dulu profesi pijat bayi cenderung hanya dilakukan orang sebagai pekerjaan turun temurun. Tapi kini hal tersebut tidak berlaku lagi, semua orang bisa melakukan pijat bayi termasuk  kader PKK.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Hj Tartila Ishak Mekki saat membuka Pelatihan Metode Pijat Bayi untuk tumbuh kembang anak bagi kader TP. PKK Kabupaten/Kota se Sumsel 17-18 Oktober di Hotel Azza.

Menurutnya pelatihan metode pijat bayi ini penting untuk tumbuh kembang anak sehingga harus disosialisasikan terus pada kader-kader PKK. Dikatakan Tartila saat ini IPM Indonesia berada pada peringkat 108 dari 187 negara di dunia.

Data tingkat kematian ibu dan bayi juga masih tinggi. Hal tersebut menurutnya menjadi tanggung jawab semua pihak tak terkecuali kader PKK di Sumsel. Untuk mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia dan kesehatan manusia itu dia berpendapat perlu perhatian bersama untuk meningkatkan kesehatan anak-anak sejak dini.

Melalui pelatihan ini dia berharap kader dapat menggerakkan diri sendiri dan lingkungan sekitar untuk hidup sehat secara mandiri. Pelatihan ini diharapkannya dapat segera disosialisasikan secara rutin semisal di Posyandu.

“Tumbuh kembang anak bukan hanya memerlukan asupan gizi tapi juga bagaimana motorik bayi bertumbuh dengan baik. Untuk itulah kita adakan praktek pijat bayi. Dulu anak sakit panas kita belum ke dokter tapi pijat dulu,” katanya, Rabu (17/10/2017).

Dalam kesempatan itu Wakil Ketua I TP PKK Sumsel, Tartila tampak antusias mengikuti pelatihan memijat didampingi salah seorang narasumber sekaligus terapis pijat bayi. Tanpa canggung ia bahkan ikut mengusapkan minyak ke boneka plastik yang digunakan sebagai model dalam pelatihan.

“Ini bagus untuk sekalian belajar pijet cucung (cucu),” ujarnya disambut gelak tawa kader PKK.

Sementara itu salah seorang narasumber sekaligus terapis pijat bayi, Mursida SKM MSi mengatakan syarat utama melakukan metode pijat ini adalah keadaan si ibu sendiri.

Sebelum memijat bayi ibu dan bayi harus rileks dan dalam keadaan yang gembira. Pijatan bisa dimulai dari pangkal kaki hingga ke punggung secara perlahan.

“Jadi ini pijat untuk  tumbuh kembang bayi dan kebugarannya. Kalau misal bayinya kecetit lain lagi harus dibawa ke tenaga ahlinya,” jelas Mursida.

Selain berguna untuk kebugaran dan tumbuh kembang bayi, metode pijat ini menurutnya juga sangat penting dalam meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi.

“Bisa dimulai dari pijatan-pijatan ringan seperti di pangkal paha ke ujung kaki,” jelasnya.

Lebih jauh diterangkannya kelebihan pijatan ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Biasanya setelah pijat seperti ini bayi menjadi lebih tenang sehingga tidurnya pun jadi lebih nyenyak.

“Pijat ini boleh dilakukan setiap pagi dengan cara diusap-usap secara perlahan,” jelasnya.

Pelatihan ini diikuti tak kurang 70 orang peserta kader TP PKK Sumsel dari kabupaten/kota serta 25 orang PKK Provinsi Sumsel. Selain mendapatkan materi praktek pijat bayi peserta juga diberikan teori sehari sebelumnya.

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com