Sumselterkini.co.id,- Banyuasin, SOFUAN.GON, Siapa sangka, desa yang biasanya tenang dan penuh suara jangkrik di malam hari, mendadak heboh karena kedatangan tamu istimewa, Presiden Prabowo Subianto. Bukan mau panen durian atau cari ikan sepat, tapi kali ini beliau datang bawa “oleh-oleh” nasional Gerakan Indonesia Menanam alias Gerina.
Bukan Gerhana, bukan Sabrina. Ini Gerina, program yang disusun rapat-rapat demi satu tujuan mulia, bikin Indonesia kenyang tanpa ngutang beras dari luar negeri.
Di antara sorak-sorai petani dan ketek yang berseliweran di sungai, hadir pula sosok Anggota DPRD Sumsel yang juga politisi kawakan, Nasrul Halim, alias Alung. Dengan senyum khasnya yang bisa bikin padi tumbuh subur, ia menyampaikan apresiasinya pada peluncuran program Gerina di Desa Sungai Pinang, Kabupaten Banyuasin.
“Program ini sangat baik, ini bukan cuma soal tanam-menanam, tapi soal ketahanan negara. Kalau rakyat lapar, negara bisa gemetar. Makanya ini penting,” ujar Alung asli Muara Telang, selasa [29/4/2025].
Menurut Alung, dipilihnya Sumatera Selatan sebagai lokasi peluncuran Gerina bukan karena kebetulan, Tapi memang karena Sumsel itu lumbung pangan nasional. Ibaranya kalau Indonesia ini dapur raksasa, Sumsel adalah rice cooker-nya.
“Kami optimis Sumsel bakal jadi lumbung pangan sejati, dan Banyuasin itu ibarat petani unggulan, bukan petani sambilan. Bupatinya, Pak Askolani, kerjanya nyata, bukan main-main, beliu serius untuk bidang Pertanian yang telah berjalan dengan baik, apalagi potensi ada di Banyuasin,” tambahnya dengan gaya bercanda khas Palembang.
Di tengah acara yang khidmat sekaligus meriah, Prabowo didampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (alias Zulhas), yang sigap seperti penyuluh pertanian dadakan. Keduanya tak datang sendiri.
Ada juga Ustad Adi Hidayat, si ustad penuh ilmu yang kali ini muncul sebagai penggagas Gerina, membuktikan bahwa menanam itu juga bisa jadi ladang pahala, bukan cuma jagung.
Program Gerina ini bukan sekadar tanam cabe terus upload ke TikTok. Ini soal membangun sistem pertanian modern yang kuat, terintegrasi, dan punya target jelas: swasembada pangan. Nggak ada lagi drama “harga beras naik, rakyat menjerit”, karena tanah kita sendiri sebenarnya subur makmur luar biasa.
Kalau kata ekonom legendaris John Maynard Keynes, “A nation that forgets to feed itself is a nation that forgets to exist.” Nah, Prabowo dan kawan-kawan tampaknya paham betul filosofi ini. Dan Sumsel? Sudah siap gaspol tanam jagung, padi, sampai talas kalau perlu.
Akhir kata, launching Gerina ini bukan cuma soal upacara dan sambutan. Ini tentang tekad besar agar tanah kita kembali jadi ibu yang menyusui, bukan malah jadi lahan yang disewa asing. Dan siapa tahu, satu saat nanti, kita bisa lihat anak-anak muda di Banyuasin bangga bilang. “Aku petani, aku hebat. Aku tanam masa depan.”
Dan jangan lupa setelah tanam, disiram. Jangan cuma foto bareng Pak Presiden, besoknya lupa datang ke sawah. Ya, Gerina ini bukan sinetron. Ini realita, Sumsel sudah siap jadi aktor utama.[***]