Sumselterkini.co.id,- Siapa di Palembang yang belum pernah ngalamin mati lampu mendadak? Lagi asyik nonton TV, kerja di laptop, atau sekadar santai di rumah, tiba-tiba listrik padam tanpa aba-aba. Bukan cuma bikin kesal, tapi juga bisa merugikan banyak orang, terutama pelaku usaha yang mengandalkan listrik untuk menjalankan bisnisnya.
Inilah yang akhirnya mendorong Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, untuk turun tangan langsung. Dalam pertemuan dengan pihak PT PLN (Persero) UP3 Palembang, berbagai permasalahan listrik di kota ini dibahas tuntas. Pertanyaannya, apakah pertemuan ini bisa membawa perubahan nyata, atau hanya sekadar wacana yang hilang ditelan waktu?
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pemangkasan pohon yang sering kali menjadi biang keladi gangguan listrik. Selama ini, pemangkasan pohon yang dekat dengan jaringan listrik menjadi perdebatan antara pemerintah kota dan PLN. Di satu sisi, PLN memiliki aturan sendiri, sementara di sisi lain, pemkot juga punya regulasi soal ruang hijau. Akibatnya, koordinasi sering tidak berjalan mulus, dan ketika terjadi gangguan akibat pohon tumbang atau ranting menyentuh kabel, yang kena dampaknya tentu masyarakat. Dalam pertemuan ini, akhirnya disepakati bahwa setelah pemangkasan dilakukan, PLN bertanggung jawab untuk membersihkan sampahnya agar tidak berantakan dan menimbulkan masalah lingkungan baru. Selain itu, PLN juga akan menyediakan kendaraan khusus untuk mengangkut limbah hasil pemangkasan.
Selain soal pohon, masalah pemadaman listrik yang sering terjadi tanpa pemberitahuan juga jadi perhatian serius. Wali Kota Ratu Dewa menegaskan bahwa PLN harus lebih transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Jangan sampai pemadaman listrik datang tiba-tiba seperti mantan yang kembali tanpa permisi. Masyarakat perlu tahu kapan dan di mana pemadaman akan terjadi, agar mereka bisa bersiap-siap. Lebih parah lagi, kalau pemadaman ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk berbuat curang. Oleh karena itu, PLN diminta untuk lebih sigap dan responsif dalam menangani setiap keluhan warga.
Tak hanya soal listrik padam, Wali Kota juga menyoroti dampak banjir terhadap infrastruktur kelistrikan. Setiap musim hujan tiba, banyak wilayah di Palembang yang tergenang air, dan ini bisa membahayakan warga jika listrik tetap menyala di area yang terendam. PLN diharapkan bisa bekerja sama dengan pemkot dalam memastikan keamanan jaringan listrik saat banjir. Jangan sampai ada kejadian warga tersengat listrik akibat genangan air yang bercampur dengan instalasi listrik yang bermasalah. Dengan sinergi yang lebih erat antara PLN dan pemkot, diharapkan masalah ini bisa tertangani dengan baik.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Palembang, Henry Nugroho, menegaskan bahwa PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan listrik yang lebih baik. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan respons terhadap gangguan listrik dan memastikan jaringan tetap aman. Namun, masyarakat tentu berharap komitmen ini bukan sekadar janji manis belaka. Harapan besar ada di pundak PLN dan Pemkot Palembang untuk benar-benar mewujudkan kota yang bebas dari drama listrik byarpet. Jika koordinasi ini berjalan lancar, bukan tidak mungkin Palembang bisa menjadi contoh bagi kota lain dalam mengelola infrastruktur kelistrikan yang lebih baik. Semoga tidak ada lagi kisah pilu mati lampu mendadak di Palembang.[***]
