Sumselterkini.co.id, – Orang bisa tahan gak makan seharian, tapi gak tahan kalau internet lemot, ambek-ambekan, alasan banyak. Apalagi anak muda dan pelaku UMKM, hidupnya sudah bersanding mesra dengan sinyal.
Maka tak heran saat Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, meluncurkan 50 titik WiFi gratis di Kampung Gerabah, Jalan Taqwa Mata Merah, Kecamatan Kalidoni Palembang. Suasananya seperti pembagian sembako digital ramai, riang, dan penuh harapan. WiFi gratis ini bukan sekadar jaringan, tapi sinyal bahwa kota ini sedang bergerak menuju masa depan yang lebih terkoneksi.
Nah, Senin kemarin di Kampung Gerabah, bukan cuma tanah liat yang dibakar, tapi juga semangat masyarakat yang membara. “Lah, alangkah senangnyo mak-mak, anak kos, sampe tukang ojek daring, pacak update status tanpa nyari sinyal ke atas genteng lagi,”
Memang WiFi itu sekarang ibarat air galon zaman now, kalau dulu orang rebutan sumur, sekarang rebutan password. Tapi Palembang dak mau warganya rebutan lagi. “Ambek bae, gratis!” kata Pak Wali, seolah-olah ngasih durian runtuh di musim rambutan,”
Program 50 titik WiFi gratis ini jadi angin segar bagi pelajar yang sekolah daring, pedagang online yang tiap hari live jual daster motif stroberi, sampai mahasiswa yang kadang buka e-learning tapi lebih sering nonton video kucing nyanyi. Lokasinya tersebar di 18 kecamatan, dari Seberang Ulu sampe Seberang Ilir, dari lorong sempit sampe taman kota.
Seperti pepatah Palembang bilang, “Dak ado kayu, akar pun jadi. Dak ado kuota, WiFi gratis pun dicari.”
Langkah ini bukan cuma menyambungkan gadget, tapi juga menyambungkan semangat belajar dan kerja keras. Apalagi, kata Pak Wali, Kominfo bakal dibekali gedung pelayanan teknologi informasi alias markas besar sinyal dan inovasi.
Bandingkan dengan Surabaya, yang sudah lebih dulu punya ribuan titik WiFi gratis dari balai RW sampai taman atau Seoul, Korea Selatan, yang hampir semua ruang publiknya ditaburi internet seperti kecap di nasi goreng. Tapi jangan minder. Palembang pun mulai bangkit dari kubangan buffering, menuju masa depan dengan sinyal kencang kayak sepeda listrik ditanjakan.
Pemerintah Kota Palembang sudah betul arah, tinggal gas pol. Asal jangan WiFi-nya cuma kuat di hari peresmian, lemah di hari-hari pencarian. Kalau perlu, sinyal WiFi ini diperlakukan macam pupuk disiram terus, biar UMKM dan pelajar bisa tumbuh subur, dak layu di tengah keterbatasan.
Harapan kita, program ini dak sekadar ‘launching-launchingan’, tapi beneran nyambung terus, dak putus di tengah jalan kayak cinta remaja. Semoga dari Kampung Gerabah, lahir generasi yang melek digital, bisnis makin canggih, dan hidup rakyat makin ndak susah sinyal.
WiFi gratis bukan soal internet doang, tapi soal akses ke dunia, ke ilmu, ke peluang. Dan kalau Palembang bisa nyambungin rakyatnya lewat udara tanpa kabel ini, maka bukan mustahil nanti rakyatnyo jugo makin dekat, makin cerdas, dan makin berdaya. Sambil nyeruput kopi di taman, tinggal update. “Palembang, sinyalmu kini ku jaga, ku peluk erat, tak kubiarkan lemah walau cuma satu bar.”[***]