Sumselterkini.co.id, – Langit Palembang sebentar lagi bakal bisa me time. Setelah sekian lama dijejali kabel-kabel bergelantungan yang mirip jemuran mie instan dijemur massal, akhirnya Pemerintah Kota Palembang mau bergerak juga.
Di bawah komando Wali Kota Ratu Dewa, operasi bersih-bersih kabel optik pun dicanangkan. “Penataan utilitas ini sangat penting. Untuk tahap awal, kita akan mulai merapikan kabel-kabel yang berseliweran,” ujar Ratu Dewa, Rabu (14/5/2025).
Rapi-rapi ini bukan sekadar buat gaya-gayaan. Ini langkah strategis agar Palembang tak terus-menerus disamakan dengan kota yang seperti baru bangun tidur. Bayangkan, turis datang, niatnya motret gedung heritage, eh yang nongol malah kabel nyangkut kayak benang kusut. Mau selfie, harus ngatur sudut biar kabelnya nggak ikut tampil di feed.
Ibarat pengantin yang mau nikah, masa iya make up-nya cuma setengah muka? Nah, Palembang juga begitu. Kalau cuma nambal jalan dan bangun taman, tapi kabelnya masih bergelantungan kayak adegan film laga, ya estetika kota tetap amburadul.
Tak cukup dirapikan, kabel-kabel itu nantinya akan ditanam. Bukan dikubur karena salah, tapi disemayamkan dengan hormat di bawah tanah. Ini bukan hal baru kota lain sudah duluan. Bandung, Batam, bahkan Magelang yang lebih kecil saja sudah mulai move on dari gaya kabel terbang bebas. Palembang, kok masih mau ketinggalan terus?
Ratu Dewa mengakui, proses ini tidak instan. Seperti menurunkan ego mantan yang masih nyangkut, perlu bertahap dan penuh pendekatan. Titik prioritas sudah ditentukan: Ilir Timur I sampai III, Bukit Kecil, Seberang Ulu I dan II.. “Memang tidak bisa instan. Kita akan lakukan bertahap, mulai dari kecamatan-kecamatan prioritas,” kata Dewa.
Syukurlah, Pemkot juga tak mau kerja sendiri. Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (Apjatel) bakal diajak kerja sama. Tapi mohon jangan cuma rapat-rapat dan seremonial lalu hilang seperti janji saat kampanye. “Di kota lain sudah ada kerja sama dengan Apjatel. Kita juga akan rapat khusus untuk menjalin MOU dengan mereka,” ujar Dewa lagi.
Nah, di sinilah kita sisipkan kritik bro. Penataan kabel ini keren, tapi jangan berhenti di permukaan. Jangan sampai setelah kabel dikubur, trotoarnya malah dijadikan tempat parkir motor. Atau proyek galian ditutup asal-asalan, baru seminggu udah ambles kayak kue bolu bantat.
Wajah kota yang modern itu bukan cuma soal tampilan, tapi juga fungsi. Trotoar harus bisa dipakai pejalan kaki, bukan lintasan uji nyali. Drainase jangan sampai disumbat bekas proyek. Dan tolong, proyeknya jangan molor tiga bulan cuma gara-gara kabelnya bingung arah. Ini kabel optik, bukan orang patah hati.
Mari kita sambut era baru di mana Palembang nggak lagi mirip kota penuh benang kusut. Operasi bersih-bersih kabel ini langkah awal yang patut diapresiasi. Tapi, seperti pepatah modern “Menanam kabel di tanah itu mudah, yang susah itu menjaga supaya hasilnya tak kembali ke semrawut semula.”
Rapi bukan hanya tentang penampilan. Tapi tentang penghormatan pada warganya. Kalau langit bersih, trotoar ramah, kabel tak lagi menjuntai kayak ekor layangan, siapa tahu investor juga jadi lebih betah. Atau minimal, warga bisa selfie tanpa harus cropping kabel dari foto.[***]