Palembang Terkini

Dentuman Peluru, Dentuman Asa Palembang

ist

Sumselterkini.co.id, – Venue Menembak Jakabaring Sport City berubah suasana. Kalau biasanya tempat ini penuh aura serius ala kejuaraan internasional, hari itu malah lebih mirip arena pasar malam.

Bedanya, yang pegang senapan bukan bocil berburu boneka, tapi Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, bareng segenap Forkopimda Kota Palembang. Lengkap dengan pelindung kuping dan gaya siap tempur, mereka berjejer seperti peserta lomba nembak balon rebutan hadiah.

Dentuman peluru berirama “tak-tak-dorr!” bersahut-sahutan, bikin suasana kayak lagi syuting film koboi, Rambo, tapi pemerannya Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, plus rombongan Forkopimda yang gaya-nya gak kalah gagah dari Clint Eastwood.

Satu per satu peluru dilepas lagi, dentumannya berirama, kadang pas, kadang ngaco kayak suara sound system ngadat. Tapi di balik kesan lucu itu, ada tujuan mulia yang sedang dibidik melatih fokus, ketenangan, dan konsentrasi,  tiga kunci sakti buat ngurus Palembang yang kadang tingkahnya kayak ular tangga kadang naik, kadang melorot tiba-tiba.

“Menembak ini bukan soal gaya-gayaan. Ini latihan melatih kesabaran, ketepatan, dan kontrol diri. Sama kayak ngurus kota, kudu sabar dan akurat. Kalau asal ‘tembak’ kebijakan, yang ada rakyat malah bengong,” ujar Prima, sambil membidik sasaran kayak mau menang boneka beruang raksasa, kemarin.

Di pojokan, Kolonel Laut (P) Faisal MM MTr.Hanla ikut nimbrung. Dengan gaya santai, ia nyeletuk. “Ngurus kota itu kayak nembak balon di pasar malam. Kalau fokus meleset, peluru habis, balon utuh, pulang cuma bawa pegal.”

Tawa pun pecah. Forkopimda, yang biasanya bertemu di ruang rapat kaku dengan protokoler serba resmi, kini ketawa lepas sambil saling ngeledek hasil tembakan masing-masing.

Ada yang pelurunya langsung jitu di tengah papan kayak cowok first love langsung ditembak diterima. Ada juga yang pelurunya mental ke mana-mana kayak cinta ditolak tanpa alasan.

Tapi di sinilah seni, inti latihannya membangun chemistry, saling percaya, dan belajar menembak masalah dengan satu peluru, bukan seratus omelan.

Karena, seperti pepatah kuno bilang “Kalau mau dapat boneka besar, jangan nembak sambil merem.”. (Sama juga, kalau mau Palembang makin joss, jangan urus kota sambil ngelamun.)

Latihan ini ditutup dengan semangat baru, urusan Palembang bukan soal siapa yang paling jago gaya pegang senapan, tapi siapa yang paling sabar menunggu momen tepat untuk “menembak” solusi terbaik.

Dentuman senapan pagi itu seolah mengirim pesan ke langit Palembang Forkopimda siap jadi penembak ulung  bukan buat nembak sembarangan, tapi buat nembak semua masalah sampai tuntas, sebersih lapangan menembak habis lomba.

Apalagi Palembang bukan kota kecil, ia seperti kapal besar yang butuh nakhoda-nakhoda kompak agar bisa berlayar menembus badai tantangan pembangunan karena membangun Palembang butuh fokus tajam, konsentrasi baja, dan sinergi yang tidak gampang goyah.[***]

Terpopuler

To Top