Dedek Caniago, Koordinator Gerakan Menolak Palembang Tenggelam, menyampaikan bencana banjir di kota ini perlu dihadapi bersama-sama. Jikalau tidak dihadapi bersama, maka lambat laun bukan tidak mungkin banjir ini akan menenggelamkan kota Palembang.
Demikian diungkapkan dalam Talkshow dengan tema “Peran Pemerintah dalam Mengatasi Banjir” yang dilaksanakan Kamis (16/9) dengan mengundang Walikota Palembang yang diwakili Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Ahmad Bastari Yusak.
Dedek juga menekankan bahwasannya pemerintah kota Palembang juga perlu mengevaluasi hotel, restoran maupun usaha-usaha yang ada di kota Palembang. Terutama terkait drainase dan pembuangan limbah sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). “Pemerintah kota Palembang juga diharapkan menghadirkan ruang terbuka hijau yang lebih banyak,” tambahnya.
Seperti diketahui, pada Senin (13/9), kota Palembang dilanda banjir. Hujan dengan intensitas yang tinggi membuat kota Palembang tergenang. Kondisi ini menghambat masyarakat kota -Palembang dalam menjalankan aktivitasnya sehingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat sendiri.
Dari permasalahan tersebut HMI Cabang Palembang menyimpulkan masih ada kekurangan pemerintah kota Palembang dalam menanggulangi bencana banjir. Maka dari itu HMI Cabang Palembang menginisiasi acara HMI Talkshow tersebut.
Pemater lainnya, Ketua Umum HMI Palembang Ulil Mustofa, selaku penyambung aspirasi rakyat kepada pemerintah, dengan harapan pemerintah kota Palembang responsif dan cepat tanggap dalam mengatasi bencana banjir tersebut.
Ahmad Bastari selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam kesempatan itu mengugkapkan, bahwasannya pemerintah Kota Palembang telah mengupayakan penanggulangan bencana banjir lewat dua upaya. Yaitu upaya nonstruktural dan struktural. Upaya nonstruktural ini meliputi sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai, tidak membuang sampah ke selokan maupun sungai. Dan upaya struktural mencakup pembangunan-pembangunan infrastruktur yang menopang drainase dan pembuangan limbah di kota Palembang itu sendiri.
Ulil Mustofa menekankan jangan sampai pemerintah menjadikan masyarakat kambing hitam untuk disalahkan terus-menerus. Tetapi selayaknya, bagaimana pemerintah untuk ikut peduli dan mengajak masyarakat dalam pendekatan humanis terkait penanggulangan bencana banjir ini. Menurutnya, cukup banyak korban banjir di kota Palembang ini, sehingga pemerintah Kota Palembang seharusnya cepat tanggap serta sigap dalam penanggulangan banjir.
Dalam diskusi itu, peserta yang terdiri dari mahasiswa juga menyampaikan saran dan kritik kepada pemerintah kota Palembang. Penyamapaian pertama dari Muhammad Riza yang memberikan masukan dimana pentingnya peran pemerintah untuk melihat kembali pihak berwenang di bawah struktural mereka layaknya camat dan lurah dalam menjalankan tugasnya. Apakah sudah benar dalam partisipasinya menjalankan program penanggulan banjir ini dan sudahkah mengajak masyarakat agar tumuh kesadaran untuk menjaga lingkungan. Selanjutnya, penyampaian kedua dari Khoiril Sabili, dimana ia mengkritisi program pemerintah kota Palembang ini. Seperti memang sudah ditunggu-tunggu sekali banjir datang, masih belum diselesaikan. Jikalau memang terus ada banjir bukankah dapat disimpulkan pemerintah kota Palembang tidak cakap dalam mengatasi bencana banjir ini. “Seharusnya pemerintah kota Palembang juga mengambil percontohan di negara-negara maju dalam drainase dan pembuangan limbah layaknya Jepang,” sarannya.
Kemudian terakhir disampaikan Afrizal, dimana ia mengatakan pentingnya pemerintah juga menambahkan tempat pembuangan sampah yang ada.
Dari diskusi yang panjang tersebu, menurut Ketua Bidang PPD HMI Palembang M Nurhadi Mulia, maka dapat disimpulkan bahwasannya pemerintah kota Palembang sedang berupaya mengatasi banjir dan rekan-rekan mahasiswa sudah menyampaikan ide pikir yang harus segera diimplementasikan oleh pemerintah kota Palembang. Namun dari hal tersebut, tentu diharapkan pemerintah kota Palembang cepat tanggap dalam menghadapi bencana banjir ini. (nasir)
