Palembang Terkini

Babak Baru Pasar 16 & BKB 

ist

Sumselterkini.co.id, – Ada kalanya kota itu seperti artis senior kalau udah lama gak didandanin, penonton mulai komentar, “Lho, ini Palembang kok makin kusut?” Nah, menjawab keresahan ini, Pemerintah Kota Palembang memutuskan  sudah saatnya Pasar 16 Ilir dan Benteng Kuto Besak (BKB) naik panggung dengan versi terbaru. Bukan sekadar ganti lipstik atau poles cat dinding, tapi makeover total yang siap bikin area ini tampil memesona kayak Syahrini saat launching single baru glamor tapi tetap lokal.

Kalau kamu pernah nyasar di Pasar 16, kamu pasti tahu rasanya masuk dari gerbang sebelah timur, niat beli pete, eh pulang bawa daster, balon gas, dan dendam karena sepatu keserempet gerobak. Pasar ini bisa dibilang seperti sinetron panjang yang tidak kunjung tamat. Ramai? Iya. Hidup? Banget. Tapi… tata letaknya, astaga. Kalau jalan di situ, harus punya skill parkour minimal level 3.

Makanya, sekarang Pasar 16 mau dirombak. Tapi tenang, bukan dirombak pakai buldoser ala-ala penggusuran sinetron sore. Sekda Palembang, Aprizal Hasyim, dengan gaya seperti project manager top menjelaskan pedagang kaki lima akan dipetakan dengan regulasi yang manusiawi. Tujuannya? Supaya semua bisa dagang dengan nyaman, dan pengunjung bisa jalan tanpa harus ngelipir ala ninja setiap 3 meter.

Area sekitar pasar juga bakal ditanami pohon. Artinya, kalau biasanya belanja diiringi suara klakson dan bau ikan asin, nanti kamu bisa belanja sambil denger suara burung dan angin sepoi-sepoi. Gak heran kalau nanti ada pengunjung update story “Ngabuburit di Pasar 16, vibes-nya kayak di taman Seoul.”

Kalau Pasar 16 itu ruang belanja, maka BKB adalah ruang hati. Tempat orang ngadem, pacaran, nongkrong, dan… kadang nangis di ujung tembok kalau habis putus. Tapi BKB pun mulai jenuh. Sudah terlalu lama jadi tempat duduk-duduk yang nggak jelas. Oleh karena itu, Pemkot mengumumkan akan ada CCTV di enam titik, agar BKB lebih aman dan gak jadi lokasi syuting dadakan. “Kejahatan di Tepi Sungai”.

Tak hanya kamera, pos terpadu juga bakal didirikan. Isinya? Satpol PP, Dishub, TNI, Polri semua ngumpul, kayak Avengers tapi versinya Kota Palembang. Ada juga polisi wisata mobile 24 jam, siap menjaga kamu yang tersesat mencari tempat jajan tapi malah masuk gang buntu.

Dan ini yang paling unik delapan titik speaker edukatif. Bukan untuk karaoke, tapi buat ngasih informasi, edukasi, bahkan menerima keluh kesah warga. Iya, siapa tahu ada yang curhat, “Speaker, kenapa dia ninggalin aku pas aku lagi sayang-sayangnya?”

Pak Aprizal bilang, penataan ini bukan hanya soal estetika. Ini soal bagaimana menciptakan suasana pasar dan kawasan wisata yang tertib, aman, dan nyaman tanpa mengusir pedagang, tanpa menghilangkan ruh lokal. Ini kayak ganti baju lebaran bukan berarti ganti prinsip, tapi tampil lebih layak di mata dunia luar.

Yang menarik, penegakan di lapangan bakal dilakukan secara humanis. Gak ada lagi gaya galak ala Satpol PP zaman dulu. Sekarang pendekatannya lebih seperti HRD perusahaan unicorn komunikatif, solutif, dan bisa diajak ngobrol sambil ngopi.

Tengok Tokyo  Pasar Tsukiji yang dulunya becek dan bau ikan, sekarang jadi destinasi kelas dunia. Orang datang dari Kanada cuma buat lihat ikan tuna dipotong segar, terus di Indonesia di  Jogja, Pasar Beringharjo, rapi, bersih, tapi tetap ada ibu-ibu penjual jamu yang manggil kita “Nak” walau usia kita udah 45. Jika ke Bandung, coba intip  Pasar Cihapit, pasar kecil nan kece, penuh mural dan sudut estetik buat ngopi sambil belanja.

Palembang juga bisa! asal penataan ini bukan cuma buat seremoni dan foto-foto di media. Harus dijaga, dirawat, dan terus diperbaiki. Jangan sampai setelah 3 bulan, CCTV rusak, pohon kering, dan speaker edukatif malah dijadiin gantungan jemuran oleh warga iseng.

Karena wajah kota bukan cuma soal pembangunan fisik, tapi juga soal bagaimana sebuah kota menghargai warganya, menjaga sejarahnya, dan menyambut tamu dengan senyum bukan dengan klakson dan copet.

Jadi, mari kita tunggu babak barunya. Siapa tahu, Pasar 16 dan BKB bukan cuma tempat wisata, tapi bisa jadi latar film layar lebar “Cinta dalam Rindang Pohon Tauge Pasar 16.”.[***]

Terpopuler

To Top