Palembang Terkini

Aset Sejarah Kampung Kapitan Rusak, Keturunan ke-15 Mayor Lioang Taow Ming Mengeluh, Begini Jawab Orang Nomor 2 di Pemko Palembang!

ril/fot: ist

 

Sumselterkini.co.id,- Keturunan ke-15 dari Mayor Lioang Taow Ming Kampung Kapitan bernama Yulia (60) menghubungi  Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda.

Dalam pertemuannya di kediamannya, ia mengeluhkan Kampung Kapitan tempat bersejarah keturunan Tionghoa di Palembang mengalami kerusakan 75 %.

“Gentengnya bocor lantai rusak pagarnya sekitar 75 persen kerusakan. Kami mau membetulkan biaya besar genteng saja bisa Rp 100 jutaan lebih. Makanya hari ini saya menghubungi khusus Ibu Wawako,”kata dia, Kamis (2/3).

Dia menyebutkan saat berbincang-bincang dengan Ibu Wawako dikatakan Pemerintah Kota (Pemko) tidak bisa berbuat apa-apa alias tidak bisa merenovasi. Karena alasannya aset kampung Kapitan masih punya keluarga Mayor Lioang Taow Ming.

“Kalau sudah diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah baru bisa Pemko Palembang melakukan renovasi. Karena belum punya pemerintah baru tercatat sebagai cagar budaya saja,”keluhnya.

Ditanya alasan pihak keluarga Mayor Lioang Taow Ming tidak mau menyerahkan aset Kampung Kapitan ke pemerintah setempat apa? Dijawabnya semua keturunan Mayor Lioang Taow Ming sampai keturunan ke-17 khawatir apabila diserahkan kepada pemerintah tidak bisa lagi beribadah di rumah tersebut.

“Memang saya sendiri yang sekarang menjaga dan tinggal di rumah. Tetapi semua keturunan banyak merantau tidak mau rumah itu di serahkan. Karena disana banyak abu keluarga kalau kami mau beribadah nanti susah,”ungkapannya

Disisi lain Yulia mengaku tidak ada pilihan lain dia harus berbicara kepada semua keluarga keturunan Mayor Lioang Taow Ming. Karena rusak rumah yang telah berumur 400 tahun ini harus diperbaiki kalau tidak akan roboh.

“Saya harus berunding dulu dengan semua pihak keluarga,”pungkasnya

Dibincangi Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda menjelaskan, untuk merenovasi mengeluarkan dana cukup besar dari negara. Artinya tidak bisa kalau aset cagar budaya itu belum di kuasai oleh Pemerintah Kota (Pemko) Palembang.

“Saya sudah arahkan ke Ibu Yulia untuk berbicara dulu dengan pihak keluarga. Kalau semua sudah selesai dan aset sudah dikuasai oleh Pemko renovasi menggunakan anggaran bisa kita lakukan,”katanya

Finda nama sapaan akrabnya Wawako menyebutkan untuk solusi perbaikan dia sendiri akan berusaha mencari investor atau pihak ketiga. Karena kalau tidak bisa membuat tempat bersejarah keturunan Tionghoa di Palembang akan roboh.

“Solusinya sementara akan saya carikan investor,”jelasnya.[***]

 

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com