MENTERI Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengatakan bahwa persiapan fisik dalam penyelenggaraan PON XX, khususnya yang menjadi tanggung jawab Kemenpora telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
“Persiapan venue, persiapan tempat penginapan, kemudian transportasi dan berbagai hal itu saya kira sudah berjalan. Mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui pendanaan APBN, baik di Kemenpora maupun Kementerian PUPR, Kemkominfo, kemudian Kementerian Perhubungan dan lain-lain, saya kira itu sudah teralokasi,” kata Zainudin Amali dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema “Mengintip Kesiapan PON XX Papua” dari Jakarta, belum lama ini.
Menurut Menpora, hal yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota juga sudah siap. Secara keseluruhan, dalam rapat terbatas pada 15 Maret 2021 yang juga dihariri Gubernur Papua, Kemenpora telah memaparkan persiapan PON XX.
“Setelah kami memaparkan persiapan, kemudian Bapak Presiden bertanya kepada Gubernur Papua. Pak Gubernur bagaimana, sangat singkat jawaban Pak Gubernur waktu itu bahwa Papua siap menyelenggarakan PON 2021,” ujar Menpora.
Menurutnya, kalau ditanya apakah persiapan di lapangannya seperti apa tentu kami berkoordinasi terus. “Kami bahkan dari Kemenpora menempatkan orang di sana secara bergiliran, kita tugaskan untuk memantau di empat klaster tersebut,” katanya.
Menpora memaparkan, pada umumnya untuk pembangunan fisik dalam rangka persiapan PON XX sudah tidak menjadi masalah, termasuk apa yang menjadi tanggung jawab Kemenpora yakni pengadaan beberapa peralatan cabang olahraga (cabor).
“Untuk pengadaan peralatan cabor tentunya tidak semuanya ada di Kemenpora, ada juga di provinsi. Kemudian, juga terkait penyelenggaraan, saya yakin akan berjalan sesuai jadwal,” tegasnya.
Menteri Zainudin Amali juga mengingatkan penting persiapan PON XX yang bersifat non fisik. Menurutnya, persiapan-persiapan non fisik seperti juga penting disamping mempersiapkan hal-hal yang bersifat fisik.
Menurut Menpora, pemain utama dari penyelenggaraan PON ini ini adalah Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) yang Ketuanya adalah Gubernur Papua. Kemudian ada sub-sub dari PB PON, ada empat klaster, yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Timika, dan Kabupaten Merauke.
“Tentu ini harus bisa terkoordinasi dengan baik supaya hajatan besar, hajatan olahraga nasional yang menjadi agenda empat tahunan ini bisa berlangsung dengan baik. sebab kalau tidak terjadi sinkronisasi gerak atau komunikasi ada yang terputus-putus baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah propinsi, atau pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Apabila tidak sinkron pasti akan menggangu persiapan. Itu yang paling penting bagi kami. Jadi persiapan-persiapan non fisik seperti ini juga penting disamping kita mempersiapkan hal-hal yang bersifat fisik,” ujar Menpora.
Kominfo (***)