KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengkajian Pemberian Rekomendasi Pengajuan Izin Keramaian Kepada Kepolisian RI untuk Kejuaraan Tinju World Boxing Council (WBC) International di Auditorium Wisma Menpora, Jakarta, Selasa (30/3) sore.
Rapat dipimpin langsung oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto bersama promotor, Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) Komite Eksekutif NOC Rafiq Radinal, BNPB (Satgas Covid-19) Lilik Kurniawan, dari pihak Kepolisian dan Kabadan Intelkam Polri. Pada rapat tersebut untuk membahas pemberian izin keramaian untuk kejuaraan tinju WBC antara Tibo Monabesa (Indonesia) vs Toto Landero (Filipina).
“Dipertemuan kajian pertama kali untuk tinju ini, terpaksa kami menunda pemberian rekomendasinya untuk diagendakan pada kesempatan selanjutnya,” ujar Sesmenpora usai memimpin rapat, kemarin.
Sesmenpora memberikan contoh pemberian rekomendasi di masa pandemi Covid-19 ini seperti sepakbola, basket dan futsal. Ia berharap promotor dan Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) bisa mengambil langkah seperti itu.
“Tanpa mengurangi rasa hormat, tanpa mengurangi dukungan pada olahraga tinju ini, saya terpaksa meminta dijadwalkan ulang. Diawal pengantar, materinya terlalu umum, paparannya kurang jelas. Lokasi penyelenggaraan seperti apa, swabnya, ini sama sekali blank,” tambahnya mengutip laman resmi kemenpora, rabu [31/3/2021].
“Harapan kami, saya kasih waktu seminggu lagi, jika sudah nanti bertemu lagi. Prinsipnya kami juga akan membantu termasuk mengirimkan surat dari promotor ke imigrasi dan KBRI di Manila. Tanggalnya juga berubah dari awalnya tanggal 2 berubah menjadi tanggal 10 April 2021,” kata Sesmenpora.
Ketua Umum ATI Manahan Situmorang mengatakan, kajian dari Kemenpora memintanya agar dapat lebih berhati-hati dalam mengelola penyelenggaraan tinju yang melibatkan orang banyak dan mendatangkan orang dari luar negeri. Agar tidak menimbulkan cluster baru perkembangan Covid-19 di Indonesia.
“Jadi harus lebih hati-hati, terutama menyangkut Covid-19 ini. Karena, kita semua wajib bertanggungjawab. Kita setuju dengan Kemenpora agar bisa menekan pandemi ini tetapi olahraga bisa tetap jalan,” katanya.
“Prinsipnya pemerintah, Kemenpora dalam hal ini maupun kepolisian dan Satgas Covid-19 mereka sangat mendukung tetapi harus hati-hati. Itu saja intinya. Bagaimana mengamankan agar tidak menjadi cluster baru,” tambahnya.[***]