ASPROV PSSI Sumsel menggelar kursus pengawas pertandingan. Untuk memenuhi kebutuhan kompetisi yang semakin profesional. Ketua Pelaksana Isham, menjelaskan jika kursus ini yang pertama digelar di kepengurusan Ucok Hidayat.
“Sangat susah mendapatkan rekomendasi. Karena setiap kursus atau pelatihan, harus diketahui pusat. Di Sumatera, untuk dua tahun ini, baru Sumsel yang mendapatkan rekomendasi pusat,” ujarnya.
Keuntungan ini, langsung dimanfaatkan oleh peserta yang mendaftar. Isham menyebut, jumlah peserta pada saat pendaftaran mencapai 50. Berasal dari berbagai kota, Kabupaten dan provinsi di Sumatera. Sayangnya, lanjut Isham, Regulasi PSSI Pusat mengatur jika peserta harus berasal dari wilayah Sumsel.
“Sekarang menyusut jadi 20an peserta. Kita terpaksa batalkan peserta dari luar daerah karena aturan. Kursus ini pertama dan mungkin akan lama lagi baru kita adakan,” katanya.
Exco PSSI Sumsel, Andre Irani yang dalam sambutannya mewakili Ketum Asprov PSSI Sumsel Ucok Hidayat mengatakan, beban seorang pengawas pertandingan atau match commisioner merupakan hal yang luar biasa.
Sehingga ia berharap para peserta memiliki jiwa kepemimpinan, integritas dan kompetensi. Tiga hal ini akan sangat berguna bagi pengawas pertandingan kedepan. Modernisasi di setiap bidang dan aturan, menuntut para peserta setidaknya memiliki tiga hal ini.
“Pengalaman saya melihat langsung betapa perangkat pertandingan berjibaku dalam sebuah pertandingan. Apalagi dalam peraturan pertandingan yang semakin ketat, modern dan profesional, tentu kita (pengawas pertandingan) harus siap,” imbau Andre. [***]
