Sumselterkini.co.id, – Kalau bumi ini bisa ngomong, mungkin dia udah ngoceh kayak emak-emak yang dapur gas-nya bocor panas, sesak, dan penuh keluhan.
Untungnya, masih ada yang peduli. Bukan mantan yang sok perhatian waktu mau pinjam duit, tapi “Earth Festival 2025” yang hadir bak skincare organik buat kulit planet yang mulai kusam karena ulah manusia.
Diselenggarakan tanggal 18-20 April di Lippo Nusantara, Jakarta, acara ini bukan cuma ajang selfie di depan backdrop dedaunan plastik, tapi festival beneran yang ngajak kita mikir “Mau sampai kapan hidup numpang di planet ini tapi ogah rawat rumahnya?”
Dengan tema kece badai “Greening Our Future, Reshaping Habit for the Better Earth”, Earth Festival ini ibarat detox buat gaya hidup manusia modern yang lebih sering pakai plastik sekali pakai daripada pakai akal sehat dua kali. Talkshow-nya menggugah, bazaar vegan-nya menggoda, lombanya lucu-lucu, doorprize-nya bikin deg-degan (kayak nunggu chat balasan gebetan), dan pertunjukan seni budayanya? Wah, seperti melihat alam sedang karaokean lagu dangdut seru, segar, dan mendidik!
Deputi Kemenpar, Vinsensius Jemadu yang namanya keren kayak penyihir Hogwarts bagian pariwisata turun tangan langsung memberi apresiasi. Katanya, acara ini sejalan dengan pengembangan pariwisata hijau Indonesia. Bukan hijau karena banyak duit (walau transaksinya tembus Rp651 jutaan, uhuy!), tapi karena niatnya tulus menanam masa depan yang lebih lestari.
Dengan total pengunjung mencapai 67.926 orang, jelas ini bukan sekadar festival iseng-iseng. Ini kayak reuni besar-besaran warga bumi yang sepakat: “Yuk, jangan jadi manusia buangan!” Dari pola makan hingga pola pikir, semua diajak berubah. Bukan berubah kayak chameleon di depan mertua, tapi berubah sungguhan demi bumi yang tetap bisa ditinggali, bukan ditinggal pergi.
Boleh jadi, Earth Festival ini adalah bentuk cinta diam-diam kita pada planet ini kayak gebetan yang diam-diam sering mantau story. Bumi nggak minta banyak, cuma sedikit peduli. Maka, jika festival seperti ini terus tumbuh, siapa tahu kita bisa menyaksikan generasi mendatang bermain layangan di taman, bukan di atas tumpukan sampah plastik atau di balkon apartemen karena udara luar udah dikuasai polusi.
Earth Festival 2025 membuktikan kesadaran lingkungan bisa dikemas dengan gaya yang gaul, ramah, dan menghibur. Ini bukan sekadar kampanye hijau-hijauan demi konten IG, tapi gerakan nyata yang menanam benih harapan di hati banyak orang. Kalau bumi bisa tepuk tangan, mungkin sekarang dia udah standing ovation sambil nyengir kayak nemu charger hilang. Jadi, yuk, mulai dari sekarang kalau bisa makan nggak nyampah, kenapa harus nambah luka bumi?.[***]