Nasional

Grup Menyimpang di Medsos, Bukan Cuma ‘Unfriend’, Tapi Harus ‘Unroot’!

komdigi

Sumselterkini.co.id, – Ada satu pepatah tua dari kampung halaman saya yang bunyinya kira-kira begini “Kalau tikusnya diusir, tapi lubangnya tetap terbuka, besok-besok bisa pindahan rombongan”. Nah, pepatah itu cocok betul buat menggambarkan dunia digital kita hari ini, khususnya soal grup-grup menyimpang yang berkeliaran di platform media sosial macam Facebook.

Baru-baru ini, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Pak Angga Raka Prabowo, tampil dengan semangat membara layaknya Bapak RT yang baru tahu ada anak muda ngopi sambil nyetel lagu dangdut remix tengah malam, beliau langsung bertindak.

Enam grup Facebook bermuatan menyimpang sudah diblok. Enam! Itu kalau diibaratkan sate kambing, sudah satu tusuk lebih. Tapi sayangnya, ini bukan sate, ini konten jahat yang bisa ngerusak masa depan anak-anak kita.

Pak Angga juga bilang, jangan sampai dunia digital kita berubah jadi pasar malam liar, di mana semua dagangan ada, tapi nggak semua layak ditonton anak kecil.

Apalagi kalau isi grupnya udah kayak sinetron tengah malam zaman dulu gelap, menyimpang, dan bikin orang dewasa pun garuk-garuk kepala. Makanya, bukan cuma di-unfriend, tapi harus di-unroot!. Dicabut sampai ke akar-akarnya, kayak nyabut singkong yang nyelip di tengah kebun.

Kalau nggak, grup yang satu diblok, besok nongol tiga lagi. Kayak jamur di musim hujan. Lha wong yang bikin kontennya aja belum ketangkap. Ini seperti nangkep maling tapi cuma dipelototin doang dari balik tirai. Malingnya joget-joget, kita cuma nulis status di Facebook “Ya Tuhan, lindungilah generasi muda dari maksiat digital”.

Pak Wamen bilang, dalang penyebar konten menyimpang ini harus dihukum seberat-beratnya. Betul sekali, karena ini bukan sekadar soal moral, tapi soal masa depan. Anak-anak kita ini ibarat kertas putih, jangan sampai dilukis pakai spidol permanen warna hitam pekat. Masa depan bangsa ini bukan tempat uji coba konten yang nyeleneh dan nyasar.

Langkah untuk menggandeng Meta dan platform digital lain juga perlu kita apresiasi, ini ibarat ngajak pemilik rumah buat pasang CCTV di setiap sudut dan jendela digitalnya, karena bagaimana pun, rumah besar bernama media sosial ini nggak bisa dijaga sendirian. Harus ada yang bersih-bersih tiap hari, jangan sampai jadi sarang laba-laba beracun.

Dan yang paling penting masyarakat harus ikut nyemplung, jangan cuma jadi penonton yang ngedumel sambil ngopi. Ada kanal aduankonten.id tuh, jangan disangka itu tempat curhat kayak akun gosip.

Itu tempat serius buat lapor, kalau nemu grup nyeleneh, langsung aja lapor, jangan pakai caption, “Ckckck makin parah zaman sekarang.” Lah, zaman sekarang makin parah, karena kita kebanyakan ‘ckckck’, tapi kurang ‘klik’ laporannya.

Ingat pepatah digital dari netizen bijak “Scroll-scroll juga, tapi jangan sampe moral jadi lowbat”. Jangan tunggu anak-anak kita belajar dari grup yang salah. Jangan sampai ruang digital jadi ajang bebas kayak lomba tarik tambang di pasar malam rame, tapi nggak jelas ujung pangkalnya.

Kalau perlu, kita bikin gerakan “Jempol Sehat, Generasi Kuat”. Klik yang baik-baik, tonton yang mendidik, dan unfollow yang merusak. Karena dunia maya kita ini udah kayak kebun bunga. kalau nggak dirawat, bisa tumbuh semak belukar, kalau dibiarkan, bisa jadi tempat uler ganti kulit.

Ya jelas, jangan biarkan anak-anak kita tumbuh di dunia digital yang bebas kayak kucing liar nyari ikan asin di dapur. Butuh penjaga, butuh pagar, dan butuh hati yang peka.

Pemerintah sudah bertindak, platform digital digandeng, sekarang giliran kita, jangan cuma jadi penonton drama digital, tapi jadilah penjaga moral yang tidak tidur, walau sedang rebahan.

Karena kalau ruang digital bersih, bukan cuma generasi muda yang sehat. Kita juga bisa scrolling sambil senyum, bukan sambil ngelus dada dan geleng kepala. Dan itu, saudara-saudara, adalah tanda-tanda “akun-akun suram telah musnah, digantikan oleh akun-akun yang pancarkan cahaya”.

Mari kita bantu bersihin dunia maya karena kalau bukan kita, siapa lagi? kalau bukan sekarang, ya nanti keburu di-tag ke grup yang nggak-nggak.[***]

Terpopuler

To Top