Sumselterkini.co.id, – Ada kabar segar dari dunia pariwisata tanah air yang kali ini datang bukan dari promo tiket murah ke Raja Ampat atau diskon sewa villa di Ubud, tapi dari panggung megah Konferensi Regional Pariwisata PBB di Hotel Mulia, Jakarta. Bayangkan hotel bintang lima, kopi lima sendok gula, dan senyum lima senti dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat meluncurkan sebuah “kitab suci” investasi yang diberi nama “Tourism Doing Business, Investing in Indonesia”.
Yhaaa, kedengarannya memang seperti judul laporan tahunan bank sentral, tapi jangan salah isinya justru seperti peta harta karun untuk para investor yang ingin menanam modal di negeri seribu destinasi, dari Danau Toba sampai Likupang yang kadang dikira nama snack gurih.
Jadi begini, Indonesia resmi menjadi negara pertama di Asia-Pasifik yang berkolaborasi dengan UN Tourism untuk bikin pedoman investasi pariwisata. Artinya, kita bukan cuma jadi anak nongkrong yang pamer pantai di Instagram, tapi juga anak serius yang bawa proposal dan pakai blazer ke acara networking!
Bersama Sekretaris Jenderal UN Tourism, si bapak ganteng bernama Zurab Pololikashvili, nama yang susah dieja tapi mudah bikin terkesan Indonesia meluncurkan dokumen investasi ini, lengkap dengan proyeksi ekonomi, tren investasi hijau, sampai model startup. Pokoknya kayak kalau buku tabungan ketemu Lonely Planet dan startup pitch deck dalam satu dokumen.
Lima destinasi prioritas seperti Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang ditambah kawasan Jakarta, Bali, Batam-Bintan, dan IKN… semuanya digelar macam pesta pernikahan anak pejabat full dekor, undangan tersebar, dan hidangan investasi menggoda!
Menurut Deputi Martini (bukan minuman, tapi pejabat), ini semacam hadiah diplomasi dari UN Tourism buat Indonesia. Hadiah yang bisa di-update kapan saja. Alias, ini dokumen “living”bisa tumbuh, bisa berkembang, dan semoga nggak tumbuh jerawat.
Menteri Widiyanti bilang, sinergi ini penting bukan cuma buat ekonomi, tapi juga buat warisan budaya dan lingkungan. Sebab Indonesia ini bukan cuma punya pantai yang bisa disulap jadi lokasi syuting K-drama, tapi juga punya green sukuk, low carbon strategy 2050, dan kebijakan yang udah kaya menu diet keto sustainable abis!
Ditambah lagi, menurut Bu Rizki Handayani (yang namanya cocok jadi pemeran sinetron religi), Indonesia sudah siap lahir batin buat jadi destinasi investasi. Infrastruktur? Cek. SDM muda nan produktif? Cek. Komitmen pemerintah? Ceklis sampai halaman terakhir!
Jadi buat para investor di luar sana, baik yang suka bawa koper penuh uang atau yang bawa ide segar dari coworking space Indonesia sudah buka pintu, buka peluang, dan buka hati.
Kita ini ibarat tuan rumah pesta yang udah pakai daster terbaik, pasang karpet merah, nyalain lampu taman, dan siap nyambut tamu. Tinggal tunggu kedatangan anda yang bawa oleh-oleh investasi, bukan janji-janji manis belaka.
Karena di negeri ini, yang wisata bukan cuma pemandangan, tapi juga peluang. Mari kita buat investasi tidak sekadar bisnis, tapi juga kisah cinta jangka panjang dengan masa depan yang hijau dan berkelanjutan. Kalau belum tertarik juga… ya kebangetan sih.[***]