Sumselterkini.co.id, – Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan delapan program prioritas bertajuk Asta Protas Kemenag Berdampak, sebagai wujud nyata kontribusi Kementerian Agama dalam pembangunan nasional. Program ini dirancang untuk mendukung Asta Cita serta 17 program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming.
Menag menegaskan bahwa program ini lebih dari sekadar visi di atas kertas—setiap langkahnya dirancang agar memiliki dampak langsung bagi masyarakat. Dari peningkatan kerukunan umat beragama hingga digitalisasi tata kelola, Kemenag ingin memastikan kebijakan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Berikut delapan program unggulan Kemenag:
- Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan – Mendorong moderasi beragama, memperkuat regulasi kerukunan umat, dan membangun KUA sebagai pusat deteksi dini konflik keagamaan.
- Penguatan Ekoteologi – Menggabungkan nilai-nilai agama dalam gerakan peduli lingkungan, termasuk penanaman satu juta pohon dan penerapan konsep bangunan hijau untuk institusi keagamaan.
- Layanan Keagamaan Berdampak – Menghadirkan solusi nyata bagi umat melalui peningkatan layanan perkawinan, penguatan KUA inklusif, serta distribusi kitab suci ramah difabel.
- Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi – Mempercepat sertifikasi guru, meningkatkan beasiswa, serta memperkuat literasi keagamaan berbasis digital.
- Pemberdayaan Pesantren – Memastikan pesantren menjadi pusat pembelajaran inklusif sekaligus motor penggerak ekonomi umat melalui penguatan badan usaha pesantren.
- Pemberdayaan Ekonomi Umat – Mengoptimalkan penghimpunan dan pemanfaatan dana sosial keagamaan, termasuk zakat dan wakaf, untuk kesejahteraan umat.
- Sukses Haji – Meningkatkan kualitas layanan haji dengan sistem yang lebih transparan dan efisien, termasuk ekspor bahan makanan nusantara untuk jemaah.
- Digitalisasi Tata Kelola – Menyatukan berbagai sistem layanan dalam satu platform digital guna meningkatkan transparansi dan efisiensi.
Sejauh ini, Kemenag terlihat semakin progresif dengan pendekatan berbasis dampak nyata. Namun, tantangan terbesarnya adalah bagaimana memastikan eksekusi di lapangan benar-benar berjalan sesuai rencana. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat, sangat diperlukan agar program ini bisa berhasil dan tidak sekadar menjadi janji manis di awal pemerintahan.
Asta Protas Kemenag bisa menjadi terobosan besar jika benar-benar dijalankan dengan baik. Masyarakat tentu berharap, janji kebermanfaatan ini tidak hanya tertulis indah dalam dokumen kebijakan, tetapi juga terasa nyata di kehidupan sehari-hari.[***]/ril
