Sumselterkini.co.id, – Serah terima jabatan Bupati Musi Banyuasin (Muba) dan pisah sambut Bupati di Opproom Pemkab Muba pada Senin, 3 Maret 2025 yang berlangsung khidmat, dihadiri jajaran Forkopimda, DPRD, OPD, ASN, serta berbagai elemen masyarakat.
Pj. Bupati Muba, H. Sandi Fahlepi, secara resmi menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Bupati terpilih, H M Toha SH, yang akan memimpin kabupaten bersama Wakil Bupati Rohman untuk periode 2025-2030.
Acara itu bukan hanya sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga momentum strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Dengan berbagai capaian positif yang telah diraih di bawah kepemimpinan Pj. Bupati Sandi Fahlepi, dan selanjutnya tugas utama kepemimpinan baru adalah memastikan keberlanjutan serta peningkatan efektivitas kebijakan demi kesejahteraan masyarakat.
Turunnya angka kemiskinan, stunting, serta pengangguran menjadi bukti bahwa program pemerintah daerah dalam beberapa tahun terakhir telah berjalan dengan baik. Namun, pencapaian ini seharusnya menjadi pijakan untuk meningkatkan standar lebih tinggi. Masyarakat Muba menginginkan kebijakan yang berorientasi pada hasil konkret, bukan sekadar statistik di atas kertas.
Ia menyebutkan penurunan Kemiskinan Ekstrem :Dari 4.640 jiwa (0,68%) pada 2023 menjadi 3.245 jiwa (0,47%) pada 2024. Penurunan Angka Kemiskinan : Dari 14,90% pada 2023 menjadi 12,88% pada 2024, menjadikan Muba sebagai daerah dengan penurunan kemiskinan terbesar ke-4 secara nasional. Penurunan Prevalensi Stunting : Dari 2,2% pada 2021 menjadi 0,79% pada 2024.Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka : Dari 2,58% menjadi 2,13%. Pengendalian Inflasi : Indeks Perkembangan Harga menurun dari 1,72 pada November 2024 menjadi 1,59 pada Desember 2024.
“Semua capaian ini merupakan hasil kerja keras bersama. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan bekerja sama selama masa kepemimpinan saya,” ujar Sandi Fahlepi.
Sementara Kepemimpinan H M Toha dan Rohman untuk periode 2025-2030 bisa membawa harapan baru. Dengan visi “MUBA Maju Lebih Cepat Bersama Mensejahterakan Musi Banyuasin,” ada tuntutan besar bagi pasangan ini untuk membuktikan bahwa pembangunan daerah bisa lebih progresif dan inklusif. Artinya rakyat Muba menunggu aksi nyata dari ke dua pemimpin baru itu.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil, akan menjadi kunci sukses dalam mewujudkan visi tersebut. Namun, tantangan terbesar bukan hanya soal melanjutkan program yang sudah berjalan, tetapi juga menghadirkan inovasi yang lebih berdampak.
Masyarakat menanti langkah konkret dalam peningkatan ekonomi berbasis lokal, optimalisasi sumber daya alam tanpa merusak lingkungan, serta kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat.
Keberhasilan sebuah kepemimpinan bukan hanya diukur dari data statistik yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan atau inflasi yang terkendali, tetapi juga dari sejauh mana masyarakat merasakan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kepemimpinan H M Toha dan Rohman harus mampu menjawab ekspektasi publik dengan kerja nyata yang berkelanjutan.
Dengan sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat, Muba memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera. Kini, tinggal bagaimana kepemimpinan baru membuktikan komitmennya agar “MUBA Maju Lebih Cepat” bukan sekadar slogan, tetapi realitas yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.[***]
