Sumselterkini.co.id, – Di sudut Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Musi Banyuasin, hadir sebuah inisiatif yang bukan sekadar angka dalam kebijakan, tetapi sebuah komitmen untuk melindungi mereka yang paling rentan. Program PAKE KELAMBU (Perlindungan Ketenagakerjaan, Keluarga Aman Terbantu) memberikan perlindungan bagi 45.000 jiwa melalui BPJS Ketenagakerjaan. Seperti pepatah yang mengatakan, “Tidak ada yang lebih berharga selain keselamatan keluarga,” program ini bukan hanya memberi perlindungan, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Penandatanganan kerjasama dilakukan pada 28 April 2025 di Hotel Harper Palembang, Pemkab Musi Banyuasin berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan ekstrem.
Program perlindungan inni tak hanya sekadar kata-kata manis, tetapi juga janji nyata yang menyasar mereka yang rentan seperti buruh, pekerja non-upah, hingga keluarga yang mungkin tidak pernah menyangka ada program semacam ini.
Jika kita melihat lebih jauh, contoh program-program serupa di negara lain, seperti “Programa de Apoyo Alimentario” di Meksiko, yang memberikan bantuan pangan kepada keluarga miskin, atau “Universal Social Protection” di India yang memberikan jaminan sosial kepada pekerja tidak tetap, kita bisa melihat bagaimana negara-negara lain juga melindungi warganya yang rentan, seperti di Costa Rica, program “Caja Costarricense de Seguro Social” (CCSS) mengutamakan jaminan sosial untuk pekerja sektor informal, memberikan contoh nyata bahwa jaminan sosial memang bisa menjangkau lapisan masyarakat yang terpinggirkan.
Di Musi Banyuasin, PAKE KELAMBU hadir dengan manfaat yang luas dan konkret antaralain santunan kematian akibat kecelakaan kerja hingga Rp 244 juta, santunan kematian normal sebesar Rp 40 juta, biaya pemakaman sebesar Rp 10 juta, beasiswa hingga Rp 174 juta untuk 2 anak dari TK hingga perguruan tinggi, santunan cacat tetap sebesar Rp 56 juta, dn perawatan medis tanpa batas biaya.
Dari hasil verifikasi, penerima manfaat berasal dari kategori P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) yakni Desil 1: 12.451 jiwa, Desil 2: 24.119 jiwa, Desil 3: 8.430 jiwa.
Bupati Musi Banyuasin HM Toha, melalui Wakil Bupati Kyai Rohman, menegaskan bahwa program ini bukan hanya soal memberi perlindungan, tetapi juga upaya nyata untuk mengurangi kemiskinan ekstrem. “Perlindungan terhadap pekerja rentan adalah fondasi penting dalam membangun keluarga yang kuat dan sejahtera,” ujarnya.
Bak pepatah bilang “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” kerja sama adalah kunci utama dalam mengatasi masalah besar ini.
Muhyidin, Kepala Kantor Wilayah Sumbagsel BPJS Ketenagakerjaan, berharap bahwa PAKE KELAMBU ini bisa melampaui target yang telah ditetapkan, mencapai universal coverage untuk jaminan sosial ketenagakerjaan.
Negara seperti Swedia, yang memiliki sistem perlindungan sosial hampir sempurna dengan cakupan hampir 100%, memberi kita contoh bahwa program jaminan sosial yang inklusif adalah mungkin. Jika mereka bisa, mengapa Musi Banyuasin tidak bisa?
PAKE KELAMBU adalah bukti nyata perlindungan sosial bagi pekerja rentan bisa terlaksana dengan baik melalui komitmen dan kolaborasi.
“Dengan bekerja sama, kita dapat mengubah dunia,” dengan bantuan yang tepat, program ini bisa mengurangi kemiskinan ekstrem dan memberi jalan menuju kehidupan yang lebih sejahtera bagi masyarakat Musi Banyuasin. Ke depan, semoga PAKE KELAMBU ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya, bahkan dunia internasional, untuk melindungi pekerja rentan dengan cara yang serupa,”.[***]