Sumselterkiini.co.id, – Di tengah ketenangan pagi yang semestinya dipenuhi suara ayam berkokok dan udara segar pedesaan, ada momen besar yang tiba-tiba membuat desa-desa di Musi Banyuasin seperti bertransformasi menjadi ajang pelantikan Kades ala Hollywood. Di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Bupati H M Toha pun tak mau ketinggalan dalam acara yang penuh semangat itu. Ini bukan film fiksi kok, ini kenyataan tiga desa baru saja mendapatkan kepala desa (Kades) yang baru, dan mereka bukan hanya sekadar pelengkap cerita, tapi siap menjadi bintang utama!
Nah, setelah upacara yang penuh dengan sumpah serapah (eh, nggak lah, hanya sumpah jabatan), Bupati Toha langsung memberikan pesan yang lebih dalam daripada kopi pahit pagi hari. Tiga kata kunci yang disorotnya sinergi, loyalitas, dan kerja keras. Jangan sampai Kades baru ini malah jadi seperti pemain sepak bola yang lupa dribbling atau lebih parah lagi, striker yang selalu offside. Ya, kita harus ingat kalau sinergi itu bukan cuma soal teman seperjuangan yang saling bercanda di ruang rapat, tapi soal kerja sama yang beneran! Bekerja dengan perangkat desa itu kayak pasangan yang tengah membangun rumah tangga harus kompak, saling mengisi, dan nggak ada yang nyolong remote TV di tengah-tengah rapat.
Loyalitas? Waduh, jangan salah sangka. Ini bukan soal cinta segitiga atau drama percintaan yang penuh air mata. Loyalitas itu lebih mirip kayak hubungan antara orang tua dan anak kadang banyak yang nggak paham, tapi tetap setia, di saat suka maupun duka. Bupati Toha dengan tegas bilang, “Kades harus loyal ke pemerintah.” Ini artinya, para Kades bukan cuma harus jadi superman yang tiba-tiba datang bawa perubahan besar tanpa perjuangan, tapi juga punya komitmen yang kuat pada negara dan daerah.
Mungkin banyak yang mikir, “Loh, kok jadi serius gini?” Jangan salah, ini juga bisa jadi bahan komedi kok! Jadi Kades itu seperti jadi chef di restoran besar. Tapi bukan sekadar masak nasi goreng, ya! Chef Kades harus tahu resep yang tepat untuk membangun desa. Membangun desa itu bukan urusan main-main, meski kadang terasa kayak main Monopoli. Lihat, kita nggak bisa langsung menyerahkan permainan itu ke anak-anak kecil. Kades, itu harus jadi seperti chef yang cekatan masak dengan bahan yang ada, di tengah keterbatasan, sambil terus menjaga rasa dan kualitas.
“Kerja keras?” Ah, ini dia yang paling seru. Kerja keras itu bukan cuma soal bangun pagi dan ngeluh ke kamera sambil pegang secangkir kopi. Kalau kerja keras kayak gitu, ya mending jadi influencer di TikTok aja. Kades itu harus seperti petani yang menanam padi, yang sabar menunggu hasilnya. Jangan sampai desa kita jadi ladang kosong tanpa hasil. Kades harus bekerja dengan hati, dengan pikiran yang cerdas, dan yang terpenting, dengan semangat yang tidak kenal lelah, seperti pahlawan yang tanpa pamrih membangun dunia tanpa harus dilihat.
Lalu apa pesan terakhir Bupati Toha? Semangat Muba Maju Lebih Cepat harus benar-benar terasa di setiap desa. Itu bukan slogan kosong! Desa harus tumbuh, warga harus sejahtera, dan pembangunan harus berjalan dengan merata. Kalau Kades-kades ini bisa bekerjasama, loyal, dan bekerja keras, tak ada lagi yang bisa menghalangi langkah maju Musi Banyuasin.
Kita nggak ingin cuma jadi penonton di kehidupan desa, kan? Ayo, jadi pemainnya! Ciptakan desa yang lebih maju, lebih ceria, dan penuh kejutan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bakal jadi pahlawan desa? Muba, ayo lebih cepat! Tapi ingat, jangan terburu-buru kerja keras, sinergi, loyalitas, dan semangat jadi Kades itu harus tumbuh dari dalam hati, bukan dari skema cepat-cepat!.[***]