GUBERNUR Sumsel H.Herman Deru dengan tegas mengingatkan agar para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2020 jangan hanya mengejar syarat dan sertifikat. Melalui pelatihan ini peserta diharapkan dapat mendapat ilmu baru dan menempa diri menjadi pemimpin yang membawa perubahan.
“Menjadi kepala lembaga, institusi atau apapun itu bukan berarti kita sudah sempurna. Justru melalui jenjang latihan kepemimpinan inilah kita dapat mengisi kekurangan itu. Makanya Saya berharap peserta dapat mengikutin pelatihan ini dengan benar jangan hanya ikut untuk memenuhi syarat dan mengejar sertifikat saja” tegasnya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2020 dan Soft Opening Unit Layanan Assement Center Pemprov Sumsel, di Griya Agung, Kamis (26/8/20).
Lebih jauh, pria yang baru saja dinobatkan sebagai Gubernur Inovatif Tahun 2020 itu mengatakan saat ini perubahan di dunia begitu cepat terjadi sehingga dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang cepat beradaptasi. Namun demikian pemimpin juga tak boleh sampai lepas kendali dan mengabaikan aspek legalitas.
Seperti halnya dalam menghadapi pandemi Covid seperti sekarang. Sebagai pemimpin di daerah, Ia menjadi salah satu Gubernur yang tidak emosional saat merefocusing anggaran. Kebijakannya ini memang sempat menuai pro kontra. Namun setelah ratas dengan Presiden 15 Juli lalu, dan dengan argumen yang tepat HD mengaku justru kebijakannya untuk tidak emosional mengeluarkan anggaran saat pandemi itu justru diakui menjadi kebijakan yang tepat.
“Harus seperti itu, sebagai seorang pemimpin kita tahu kapan harus injak gas kapan harus mengerem. Itulah kenapa dalam menanggulangi pandemi di Sumsel ada 3 aspek yang sangat saya perhatikan. Pertama tentu aspek kesehatan, kemudian aspek ekonomi dan ketiga aspek sosial,” tambahnya.
Lebih jauh, Ia mengaku sangat bangga dengan penyelenggaraan PKN kali ini karena meski pandemi jumlah pesertanya masih cukup banyak. Bahkan ikut ambil bagian juga beberapa peserta dari provinsi lainnya.
Banyaknya peserta itu kata HD tentu tak lepas dari kepercayaan peserta itu sendiri dan institusi tempat peserta bernaung. Oleh karena Ia mengajak semua peserta dapat memahami tujuan awal mereka mengikuti diklat.
“Nanti akan banyak sekali ilmu yang didapat dari berbagai nara sumber Belajarlah sebaik mungkin agar nanti ilmunya dapat diterapkan di lapangan,” ujarnya.
Terkait Soft Opening Assement Centre Pemprov Sumsel, Ia berharap baik Provinsi, instansi vertikal yang ada di Sumsel di kab/kota menurutnya tidak perlu melakukan assement ad hoc untuk membentuk panitia baru dan cukup ke Assement Center saja. ” Jadi Kab/Kota tidak perlu lagi itu (bentuk ad hoc) sehingga ini lebih hemat biaya ,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) diwakili Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Basseng, mengatakan sangat mengapresiasi Gubernur Sumsel beserta n jajaran dan staf yang hari ini telah menunjukkan komitmenya membantu program pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan nasional.
“Kami bangga dengan dukungan ini. Karena dari 34 provinsi di Indonesia tidak semua provinsi dipercaya untuk memberikan dukungan ini,” jelasnya.
Kepada puluhan peserta, Iapun mengucapkan selamat karena telah terpilih. Selama 17 minggu kedepan diharapkannya peserta yang tergabung dalam learning community akan ditempa tentang kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang membawa perubahan.
Sementara itu Kepala BPSDM Sumsel, Tarbiyah menjelaskan bahwa pelatihan yang diikuti 60 peserta ini akan digelar selama 4 bulan mulai 27 Agustus hingga 11 Desember mendatang.
Untuk tahap awal kata Tarbiyah, pembelajarannya adalah clasical. Dari pelatihan ini nanti peserta diharapkan punya kemampuan terbiasa menggunakan aplikasi teknologi seperti WhatsApp, google, Skype, Zoom Cloud Meeting dan berbagai aplikasi lainnya.
“Kami juga sangat berterimakasig pada LAN yang sudah memberikan kepercayaan pada kami untuk menyelenggarakan pelatihan ini secara kemitraan. Dan telah memfasilitasi Assement Pemprov Centre Sumsel telah dapat persetujuan Kemendagri,” jelasnya.
Selain pembukaan pelatihan yang ditandai dengan pemukulan gendang dan penyematan tanda peserta, dalam kesempatan itu juga dilakukan secara soft opening Assement Center pemprov Sumsel.[***]
Ril