MENTERI Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan, per Kamis (14/10/2021), separuh dari sasaran vaksinasi di Indonesia atau 104 juta orang telah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Adapun, 60 juta orang di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
“Pemerintah mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras agar program vaksinasi dapat berjalan lancar dan sesuai harapan,” ujarnya, Kamis (14/10/2021).
Menurut Menkominfo Johnny, pemerintah telah memastikan semua vaksin yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat sejalan dengan Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Johnny menyebut, saat ini seluruh dunia sangat memerlukan vaksin COVID-19, dan Indonesia memerlukan 400 juta lebih dosis vaksin. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mendapatkan vaksin dari berbagai produsen.
“Kehadiran berbagai jenis vaksin COVID-19 di Indonesia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengamankan ketersediaan vaksin,” katanya.
Menkominfo menegaskan, vaksin dipercaya mampu menurunkan risiko sakit berat jika terinfeksi COVID-19. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak perlu lagi ragu untuk menyegerakan vaksinasi agar segera mendapatkan perlindungan.
“Masyarakat diminta tidak perlu ragu lagi dan dapat menyegerakan vaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, termasuk keluarga dan orang terdekat. Jangan sampai terlambat,” ujar Johnny.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga menyampaikan bahwa percepatan vaksinasi untuk kelompok lansia dan remaja saat ini masih menjadi fokus pemerintah. Hingga saat ini, baru 33,5% lebih dari sasaran kelompok lansia yang sudah mendapatkan dosis pertama dan 21,7% yang sudah mendapatkan dosis lengkap.
“Sedangkan kelompok remaja baru 15,4% dari sasaran dan 11,3% dari sasaran yang sudah mendapatkan dosis lengkap,” katanya.
Terpisah, Ketua Komnas PP Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari memastikan, tidak ada kasus fatal yang terkait langsung dengan vaksinasi. Menurutnya, gejala pasca vaksinasi merupakan reaksi alamiah tubuh dalam proses membentuk antibodi.
Gejala yang kerap terjadi pasca vaksinasi seperti demam, mual, pusing, nyeri otot, ngantuk, kemerahan, hingga gatal. “Tubuh memberikan respon, dia tergugah membentuk kekebalan,” ujar Prof. Hindra.
Untuk mengantisipasi gejala tersebut, dia menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksinasi, seperti memastikan kondisi kesehatan fisik dan mental. “Pastikan dalam keadaan sehat dan bahagia,” katanya.
Prof. Hindra menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat. Kalau aman vaksin pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional. Dan itu dipantau dan dikaji tiap hari.”Saat Ini lebih baik divaksinasi daripada tidak dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia ketika kita akan divaksinasi,” katanya.[***]