KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengajak seluruh anak sebagai pelopor dan pelapor yang tergabung dalam Forum Anak untuk menyosialisasikan pentingnya pemenuhan makanan bergizi bagi anak kepada teman-teman sebayanya maupun kepada para orang tua, dan masyarakat di lingkungannya.
Sosialisasi pentingnya pemenuhan makanan bergizi bagi anak sebagai salah satu kelompok yang rentan terpapar bagian dari upaya untuk meningkatkan imunitas mereka agar memiliki daya tahan terhadap penyebaran virus COVID-19 yang sedang mewabah saat ini, mengingat anak merupakan generasi emas penerus masa depan bangsa yang harus dilindungi.
“Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini turut mempengaruhi kualitas kehidupan anak kita, salah satunya dalam hal pemenuhan makanan bergizi. Hal ini sangat penting karena kekurangan gizi turut menghambat kualitas tumbuh kembang anak. Untuk itu, cara strategis adalah dengan membagikan informasi dan ilmu kepada anak dan para orangtua terkait pemenuhan makanan bergizi, terutama untuk meningkatkan imunitas anak di masa pandemi ini,” ungkap Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Agustina Erni dalam Webinar Bincang Ahli dan Kelas Inspirasi Anak (BAKIAK) Serial 3 dengan tema ‘Tangkal Virus dengan Cukup Nutrisi dan Makanan Bergizi’, belum lama ini.
Erni menambahkan untuk mendukung hal tersebut pentingnya mengoptimalkan peran Forum Anak dan Forum Keluarga sebagai pelopor dan pelapor di daerahnya masing-masing. “Mari kita saling bergandengan tangan memberikan dukungan terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030,” tambah Erni.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kemen PPPA sekaligus Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Entos Zainal mengungkapkan berbagai permasalahan pada tumbuh kembang anak seperti isu stunting, disebabkan karena anak mengalami kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak. “Stunting akan menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh, mengalami hambatan kognitif dan motorik, hingga gangguan metabolik,” jelasnya.
Hal terpenting mencegah anak mengalami stunting yaitu dengan memastikan dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, anak terpenuhi kebutuhan gizinya secara optimal, mulai dari masih di dalam kandungan (memastikan ibu hamil terpenuhi gizinya dengan mengonsumsi protein, asam folat, kalsium, serta berbagai vitamin dan mineral yang didapat dari buah dan sayuran), setelah dilahirkan, saat tumbuh dan berkembang, hingga menginjak usia dua tahun.
Entos juga menambahkan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mencegah stunting. Mengingat ASI memiliki kandungan yang sangat baik dalam pemenuhan gizi anak secara optimal dan meningkatkan imunitas anak.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM, Ema Setyawati mengungkapkan bahwa tubuh harus dalam kondisi baik dan tidak kekurangan gizi untuk dapat menangkal virus. “Selain belajar dengan baik, anak-anak diharapkan cerdas dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Pastikan bahan pangan tersebut aman, bermutu dan bergizi karena hal ini merupakan salah satu pondasi agar tubuh kalian tetap sehat dalam membawa bangsa ini menjadi tangguh dan dapat berdiri sama tinggi dengan bangsa lain nantinya,” tambah Ema. InfoPublik (***)
Ril