Kesehatan

“IBD Center Pertama Indonesia, Usus Sehat, Hidup Ceria!”

kemkes.go.id

USUS kita kadang kerja kayak jalan tol pagi-pagi, kalau lancar, semua nutrisi meluncur mulus, tapi kalau tersendat karena IBD alias Inflammatory Bowel Disease, rasanya seperti terjebak macet Jakarta jam 5 sore, rem blong, klakson bersahut-sahutan, dan semua orang panik.

Nah, dalam rilis laman kesmi kemkes, ada kabar gembira datang dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Wamenkes Prof. Dante Saksono Harbuwono baru saja meresmikan Pusat IBD pertama di Indonesia, lengkap dengan nama panjang bak jurus ninja IBD Center Prudhof Simanidrata, sekarang pasien IBD nggak perlu muter-muter cari dokter kayak detektif di drama Korea, semua bisa ditangani di satu pusat.

Kalau ususmu tiba-tiba merasa, seperti taman bermain yang kacau perut kembung, diare, sakit perut, berat badan turun, itu bisa jadi tanda IBD. IBD sendiri seperti “pesta liar” di usus sistem imun terlalu semangat menyerang lapisan pencernaan sendiri. Ada dua jenis yang terkenal, Crohn’s Disease dan Ulcerative Colitis.

Bayangkan Crohn’s itu seperti tukang bangunan yang salah alamat merusak di mana-mana, sedangkan Ulcerative Colitis, lebih seperti cat yang luntur di satu dinding, tapi bikin ribet juga.

Sebelum ada pusat ini, pasien IBD di Indonesia ibarat petualang solo: harus bolak-balik rumah sakit, bingung cari dokter spesialis, dan sering diagnosanya telat. Sekarang, ada satu markas besar yang lengkap diagnosis tepat, terapi canggih, edukasi pasien, bahkan riset klinis.

Prof. Dante bilang, pusat IBD ini bagian dari strategi Transformasi Layanan Rujukan Kemenkes, maksudnya, pemerintah mau bikin jejaring rumah sakit seperti jaring laba-laba raksasa, pasien dari Sabang sampai Merauke bisa dirujuk cepat tanpa tersesat.

Kalau kita lihat, IBD itu kayak drama dalam perut sendiri, kadang kita nggak peduli makanan cepat saji, stres numpuk, tapi berharap perut tetap damai. Ini mirip hidup kita: kerja terus tapi lupa rehat.

Analisa sederhananya gaya hidup sehat sama dengan jalan tol lancar, stres & makanan sembarangan sama dengan kemacetan parah dan pusat IBD & edukasi medis dan  traffic management profesional, oleh karena itu jangan tunggu sampai jalan tol macet total. Perhatikan tanda-tanda kecil, baru deh kita bisa hidup nyaman dan ceria.

Dan artikel ini bukan sekadar ngasih info rumah sakit baru, lebih dari itu kenali tubuhmu maksudnya  jangan remehkan sakit perut berkepanjangan, deteksi dini itu penting seperti semakin cepat diketahui, semakin cepat ditangani dan kolaborasi itu kunci,  pemerintah, rumah sakit, dan pasien harus kompak seperti boyband baru keren.

Kalau usus sehat, hidup lebih ringan, kalau hidup ringan, hati senang, kalau hati senang, productivity naik, dan dunia lebih damai… minimal di perut sendiri.

Peresmian Pusat IBD pertama di Indonesia bukan cuma soal gedung megah atau fasilitas lengkap. Ini tanda bahwa kesehatan pencernaan kini dapat perhatian serius, riset lebih baik, dan pasien lebih terlayani.

Kalau hidup ibarat jalan tol, pusat IBD adalah traffic control yang siap memastikan perjalananmu lancar. Jadi, jangan tunggu perutmu mogok di tengah jalan, kenali gejala, rutin cek kesehatan, dan mari kita sambut era baru usus sehat, hidup ceria, tanpa drama macet.[***]

Terpopuler

To Top