PANDEMI virus corona telah menyebabkan setiap kegiatan di masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan supaya terhindar dari Pandemi Covid tersebut.
Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah protokol wajib untuk mencegah penyebaran Covid-19. Itu pun masih ditambah dengan kewajiban telah melakukan vaksinasi lengkap (dosis satu dan dua) ditambah dosis ketiga atau tambahan (booster).
Kesemuanya itu dilakukan agar masyarakat tetap bisa melaksanakan aktivitas mereka di ruang publik.
Protokol kesehatan yang ketat juga akan diterapkan pada kegiatan-kegiatan internasional yang akan berlangsung di tanah air pada waktu dekat. Salah satunya adalah pagelaran balap roda dua terpopuler di dunia, Moto Grand Prix atau MotoGP.
Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP musim 2022, tepatnya pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu dibangun di tengah-tengah kawasan pariwisata superprioritas The Mandalika, sekitar satu jam perjalanan dari Mataram, ibu kota provinsi berjuluk Bumi Gora ini. Kehadiran MotoGP di Mandalika yang masuk sebagai seri kedua dari 21 seri dalam musim 2022 sekaligus menuntaskan dahaga para penggemarnya di tanah air. Lantaran balapan ini terakhir kali singgah di Indonesia pada 1997 silam di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sebanyak 84 pebalap dari 44 tim akan bertarung di Mandalika. Mereka akan berlomba pada kategori MotoGP, Moto2, dan Moto3, dibedakan dari kapasitas mesin motor yang ditunggangi. Jumlah mereka, berikut kru pendukung tim, diperkirakan mencapai hampir 1.000 orang. Mereka datang dari negara-negara di lima benua termasuk pebalap Indonesia Mario Aji yang berlaga di Moto3.
Keberadaan mereka ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Karena saat ini kasus Covid-19 kembali meledak. Jumlah pasien terkonfirmasinya di sejumlah negara ikut naik, tak terkecuali asal para peserta MotoGP. Indonesia tentu tidak ingin kecolongan, apalagi saat ini kasus serupa juga kembali naik di tanah air. Mengutip laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Sabtu (29/1/2022), terdapat 11.558 kasus harian terkonfirmasi positif SARS COV-2.
Pemerintah pun memilih menerapkan sistem gelembung perjalanan (travel bubble) kepada para peserta MotoGP. Dalam sistem gelembung ini, ketika sekelompok orang berangkat dari suatu tempat akan diawasi ketat hingga menuju ke tempat tujuan. Mereka dilarang melakukan kontak langsung dengan pihak luar. Artinya, para pebalap dan seluruh kru tim MotoGP setibanya di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok akan dijemput oleh kendaraan khusus dan langsung diantarkan menuju penginapan mereka di Mandalika.
Selama di Mandalika, mereka hanya diizinkan untuk beraktivitas di sekitar kawasan penginapan dan sirkuit saja. Selesai mengikuti balapan, seluruh peserta MotoGP akan kembali diantarkan oleh kendaraan khusus menuju bandara. Sebagian akan kembali ke negara asal dan lainnya melanjutkan perjalanan menuju Sirkuit Termas de Rio Hondo, Santiago del Estero, Argentina sebagai lokasi seri ketiga MotoGP, 1-3 April 2022.
Perlakuan ini sekaligus untuk menjawab keresahan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports selaku promotor penyelenggara MotoGP. Ia sempat mendapat informasi bahwa Indonesia akan memberlakukan karantina selama 14 hari bagi orang asing yang masuk ke Lombok. Hal ini sempat membuat pria 76 tahun asal Barcelona, Spanyol itu meradang dan mengancam akan membatalkan seri Mandalika.
Apalagi terdapat jeda 14 hari sejak seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar (4-6 Maret 2022) dan seri Mandalika. Ia berpikir, jika rencana itu diberlakukan, maka akan membuat jadwal satu musim menjadi berantakan. Beruntung, rencana gelembung perjalanan itu akhirnya bisa dijelaskan oleh pihak Mandalika Grand Prix Association dan Pemerintah Indonesia sehingga Ezpeleta bisa menerimanya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi mengatakan, pihaknya menjamin dengan sistem gelembung ini para peserta MotoGP akan aman karena terus diawasi oleh pihaknya. Hal ini sudah pernah diterapkan pada tiga turnamen bulu tangkis di Bali, medio November-Desember 2021 lalu. Ketiga turnamen tersebut adalah Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021, dan BWF World Tour Finals 2021.
“Alhamdulillah tidak ada satu kasus walaupun peserta dari 34 negara dan saat itu mereka sedang mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi,” kata Sonny dalam diskusi daring bertajuk “Menahan Gelombang Omicron” yang digelar sebuah stasiun radio swasta nasional di Jakarta, Sabtu (29/1/2022).
Sanksi Tegas
Sementara itu, Medikal Operasional Lapangan Sistem Gelembung MotoGP Mandalika, Laksamana Pertama TNI (Purn) dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara secara khusus menjelaskan mekanisme perlakuan kepada peserta MotoGP. Menurut mantan tim dokter ahli kepresidenan Presiden Joko Widodo ini, seluruh pebalap dan kru MotoGP wajib menjalani tes antigen dan PCR 3×24 jam dari tempat keberangkatan mereka dengan hasil negatif. Mereka juga sudah harus mendapatkan vaksin dosis lengkap dari negaranya, minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Seluruhnya sudah harus terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Pada saat masuk Indonesia melalui Lombok, peserta MotoGP wajib menjalani tes ulang PCR di lokasi kedatangan, baik bandara dan pelabuhan. Jika diketahui hasilnya positif terkonfirmasi, maka wajib menjalani isolasi, baik itu di hotel apabila tanpa gejala atau dirujuk ke rumah sakit bagi yang bergejala. Namun, jika negatif, maka dapat melanjutkan perjalanan dengan sistem gelembung.
“Para peserta MotoGP hanya diizinkan berkegiatan di zona yang telah kami tentukan selama menjalani gelembung, yakni di dalam lingkungan hotel dan arena lomba. Kami melakukan uji usap PCR kepada peserta ketika akan menuju sirkuit dan usai bertanding pun akan dilakukan PCR sebelum meninggalkan lokasi lomba,” kata mantan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo Jakarta dan Ramelan Surabaya ini.
Aturan gelembung ini, kata pensiunan jenderal bintang satu itu, juga berlaku bagi seluruh karyawan hotel tempat peserta MotoGP menginap, aparat keamanan, dan juru parkir serta petugas pendukung lainnya di sekitar hotel dan sirkuit. Mereka tidak akan diizinkan meninggalkan lokasi Mandalika selama MotoGP digelar.
Nalendra juga menyebutkan, pihaknya akan menerapkan sanksi tegas bagi peserta MotoGP dan pihak-pihak yang tidak mematuhi aturan gelembung ini. Apalagi, pelaksanaan gelembung ini sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk penanganan kegiatan olahraga. MotoGP masuk ke dalam kegiatan olahraga kategori risiko tinggi penularan Covid-19 di mana terjadi kontak fisik secara langsung antara kru dan para pebalapnya.
Untuk kelancaran pelaksanaan sistem gelembung ini, mantan Staf Khusus KSAL tersebut akan mengerahkan sekitar 335 dokter dan disebar di penginapan para peserta MotoGP. Mereka terdiri dari 20 dokter berasal dari Ikatan Dokter Indonesia, 40 dokter dari Artha Graha Peduli, dan 275 dokter lainnya dari Dinas Kesehatan NTB. Mereka akan dibantu oleh sekitar 3.500 aparat keamanan dari TNI/Polri untuk mengawasi jalannya sistem gelembung ini.Indonesia.go.id (***)