PROVINSI Sumatera Selatan siap menggelontorkan dana senilai Rp37 miliar untuk 9 Kabapaten guna mengantisipasi kebakarakan hutan dan lahan [karhutla] saat musim kemarau.
“Ini bentuk keseriusan Provinsi Sumsel dalam menanggulangi Karhutla di 9 titik rawan pada tahun ini,”paparnya, saat membuka acara
Sosialisasi Penegakan Hukun Kebakaran Hutan dan Lahan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Direktorat Penegakan Hukum Pidana Mabes Polri, di Hotel Aryaduta, Selasa [10/3/2020].
Menurutnya kebijakan menyiapkan anggaran itu hanya satu dari sekian banyak strategi yang sudah disiapkannya mengantisipasi Karhutla di Sumsel.
Strategi lainnya itu yakni membangun komitmen bersama Gubernur, Bupati, Walikota se Sumsel untuk bersinergi dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Kemudian membentuk tim terpadu pencegahan dan pengendalian Karhutla dengan SK Gubernur.
“Selanjutnya memberikan bantuan keuangan. Dan ini Saya tantang Kabupaten kota saya sediakan uang Rp5 miliar. Tapi kegunaannya untuk apa saya tunggu. Ini saya gelontorkan untuk pencegahan Karhutla,” tegasnya.
Mekanismenya jelas, 9 Kabupaten tersebut harus mengajukan dulu dan akan diverifikasi oleh tim khusus.
Misalnya alat-alat apa saja yang akan mereka beli untuk pencegahan Karhutla atau kegiatan apa yang akan mereka gelar di wilayah masing-masing. Dari pengajuan itu akan diverifikasi lagi mana saja yang menjadi prioritas.
“Pagunya saya siapkan Rp5 miliar,” kata Gubernur.
Agar Karhutla tidak terjadi lagi tahun 2020 ini, sejumlah strategi lain juga dilakukan yakni dengan melaksanakan evaluasi ketaatan dan membangun komitmen tiap unit usaha sektor perkebunan. Serta menetapkan status siaga lebih awal sesuai perkembangan cuaca sesuai BMKG dengan pembentukan satgas. ” Ada juga pembuatan sodetan sungai di wilayah Ogan Ilir,” tambahnya.
Ada berbagai persoalan kenapa karhutla seperi berlangganan di Sumsel, karena potensi lahan gambut seluas 1.4 juta hektare, Terdiri di 9 kab kota. OKI dan Muba.
Paparkan dala penanganan karhitla pada 2019 lalu, dari 91.592,43 km, luas gambut 1.270.041 ha. Hot spot 17.024 hektare. Ada 818 % kenaikan hot spot. Tapi memang kemarau kamarin ektrim yang panjang dan cenderung kereing. [***]
Penulis : One