Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Agus Suhardi mengatakan bahwa prajurit telah diikat aturan militer sehingga itu harus diikuti.
Prosesi pelantikan yang dilaksanakan tersebut menandai perubahan status dari masyarakat sipil menjadi prajurit TNI AD. “Perubahan status ini memiliki konsekuensi terhadap pola pikir, pola sikap dan pola tindak kalian sebagai prajurit, kata Pangdam saat melantik sebanyak 307 Bintara PK TNI AD di Lapangan Secaba Rindam II/Swj Putang – Lahat, Sabtu.
“Kalian telah diikat oleh aturan hukum dan disiplin militer yang berlaku di lingkungan TNI AD, seperti ; Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI”, tegas Pangdam.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdam juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus, kepada Danrindam II/Swj beserta Staf, para Gumil, Pembina dan Pelatih, atas kerja kerasnya dalam melaksanakan pendidikan Bintara, sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
“Lakukan evaluasi secara objektif sebagai langkah pembenahan terhadap sepuluh komponen pendidikan guna meningkatkan kualitas hasil didik di masa yang akan datang”, ujar Lulusan Akabri 1988 ini.
“Selanjutnya, kepada para Bintara remaja beserta keluarga yang hadir, sekali lagi saya ucapkan selamat atas keberhasilannya dan selamat mengikuti pendidikan selanjutnya di kecabangan masing-masing,”imbuhnya.
Sebelumnya Pangdam II/Swj Mayjen TNI Agus Suhardi mengucapkan selamat kepada para mantan Prajurit Siswa Bintara PK, atas keberhasilannya selama 5 bulan dalam menyelesaikan Pendidikan Pertama Bintara di Lembaga Pendidikan Rindam II/Swj.
“Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan para mantan prajurit siswa, yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan Tahap – I dan dilantik menjadi prajurit TNI AD dengan pangkat Sersan Dua,”ucap Pangdam.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan juga penyematan tanda pangkat Bintara oleh perwakilan prajurit Bintara. Selain itu, Pangdam II/Swj juga memberikan tanda penghargaan kepada para mantan siswa Bintara yang berprestasi, Terbaik Umum, a.n. Serda Muhammad Irsandi Harianto, Kelahiran Lahat, 13 Januari 2001.(***) Ril.
