PROVINSI Sumatera Selatan akan mengirim kembali 800 personil guna menanggulangi dan pengendalian Karhutla di Wilayah Sumsel. Personil yang dikirim tersebut berasal dari Polri 300 Personil 300 Personil TNI [AU dan AD] dan BPBD Sumsel.
Ditargetkan personil tersebut akan bekerja selama 10 hari untuk mencari titik api dan memadamkan api di daerah yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Mereka tetap dibawah komando Kapolda dan Pangdam.
“Dengan adanya tambahan personil ini setidaknya dapat menyelesaikan masalah karhutla di Sumsel dengan segera,”kata Gubernur Sumsel, Jumat [25/10/2019].
Sudah sepekan lebih kabut asap melanda Sumsel, bahkan kabut asap semakin parah, menganggu udara yang bisa menimbulkan penyakit ISPA, terutama pelajar dan anak di bawah usia dini.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori menambahkan, saat ini titik hotspot kembali mengalami peningkatan dari semula, Kamis (24/10/2019) hanya 226 titik kini Jumat (25/10/2019) menjadi 1297 titik. Hotspot terbanyak berada di wilayah OKI yakni sebanyak 864 titik. Kemudian, di wilayah Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 122 titik.
“Dua wilayah tersebut paling banyak hotspot nya apalagi kondisi lahan yakni gambut,” katanya.
Saat ini, pihaknya telah menerjunkan enam helikopter untuk melakukan waterboombing dan telah menyiapkan satu pesawat untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Waterboombing sendiri dilakukan di daerah Cengal, Teluk Gelam dan SP Padang.”Saat ini juga ada dua helikopter yang terus melakukan patroli untuk melihat kondisi karhutla di Sumsel,” singkatnya.[**]
Penulis : one