Akhirnya tanda tanya siapa yang akan mengurus Sriwidjaja FC terjawab sudah setelah Gubernur Sumsel Herman Deru menunjuk Mantan Direktur Bank Sumsel Babel Asfan Fikri Sanaf sebagai bos ‘Laskar Wong Kito’.
Sumselterkini.co. id, Lahat – Gubernur Sumsel H.Herman Deru diungkapkan usai silaturahmi dan sinkronisasi program Pemkab Lahat dengan Pemprov Sumsel di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Lahat, Rabu (20/2/2019).
Gubernur mengatakan sebenarnya Pemprov Sumsel tidak punya saham (di SFC), tapi yang punya itu Yayasan Sepak Bola Sriwijaya yang tersisa 11%.
Selebihnya saham itu dimiliki Muddai Madang dalam hal ini owner PT SOM yang memiliki SFC. Namun demikian kata HD saham 88% Pak Muddai itu juga patut dipertanyakan karena (peralihan saham) terjadi setelah Pilkada Gubernur.
“Sebelumnya Yayasan Sepak Bola Sriwijaya pemegang saham mayoritas, tapi entah kenapa ada kondisi khusus Pak Muddai harus menerima pengalihan saham sebelum saya dilantik sebagai Gubernur Sumsel,” ujar HD.
Meski demikian, HD tidak mau menebak-nebak dalam mengambil kesimpulan apa yang sebenarnya terjadi. HD menegaskan, sebagai gubernur dirinya tidak mau menjadikan SFC sebagai komoditas politik.
Menurut HD, penunjukan Asfan untuk mengelola SFC, bukan hanya kepercayaan yang diberikan oleh manajemen akan tetapi juga masyarakat Sumsel khususnya pecinta SFC.
HD juga meminta kedepan SFC tidak selalu bergantung dengan Pemda. Sebab terdapat regulasi yang mengatur batasan-batasan sejauh mana Pemda bisa intervensi.
“Harapan saya dan juga tentunya masyarakat Sumsel, SFC harus kembali menuai prestasi. Bagaimanapun SFC ini pernah menjadi klub yang paling disegani saat meraih double winner di musim 2007/2008. Tapi sekarang ada di Liga 2, bagaimana target musim ini harus dibuat rencana strategisnya,”urainya.
Tentunya ada masa transisi dan beberapa penyesuaian baik di manajemen, pemain, PSSI. Tinggal lagi bagaimana transisi itu dijalankan, cepat atau lambat,” ujar mantan Bupati OKUT dua periode tersebut.
Usai menunjuk langsung, ia menginstruksikan Asfan untuk mengambil berbagai langkah strategis agar SFC tidak semakin terpuruk. Apalagi di laga terakhir kontra Madura United, Laskar Wong kito harus kalah 5 gol tanpa balas.
“Ini pernyataan tertulis Pak Muddai, kalau yang bulan lalu di Hotel Horison (Ultima Palembang) itu baru secara lisan. Sekarang Pak Asfan harus ambil opsi cepat biar SFC tidak semakin terpuruk. Terima kasih manajemen lama yang sudah berkontribusi. Target kita SFC kembali berlaga di liga 1,” ujarnya.
Menurut HD, untuk langkah selanjutnya mengelola SFC sudah menjadi kewenangan Asfan. Hanya saja, HD berpesan kepada media massa dan masyarakat, setelah dipimpin Asfan, jangan cuma bisa mengkritisi, tapi juga ikut mengontrol klub ini dengan cara ikut berpartisipasi dalam kepemilikan saham.
“Pak Asfan pastinya terkejut. Saya perintahkan tegas, kalau manajemen lama dipertahankan semakin terpuruk dan sponsor malas datang. Tapi bagaimanapun Pak Muddai sudah berjasa. Skemanya nanti seperti apa, itu tergantung Pak Asfan karena dia yang terima mandat 100%,” tutur HD.[**]
Penulis : One