DINAS Kesehatan Kabupaten Banyuasin yang bekerjasama dengan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek mengadakan,” Bakti Sosial Pelayanan Operasi Katarak Massal di Kabupaten Banyuasin secara gratis.
H. Masagus M. Hakim, M. Kes. menerangkan berdasarkan data Badan Litbang Kemenkes Tahun 2016, angka Prevalensi Kebutaan di Indonesia mencapai 3% sedangkan untuk Sumselsendiri angka Prevalensi berada di angka 3,6 % dari jumlah penduduk yang ada diSumsel.
“Kabupaten Banyuasin sendiri sebagai Kabupaten dengan jumlah penduduk yang cukup banyak diperkiraan terdapat sekitar 30.489 jiwa yang akan mengalami kebutaan dimana 85% dari angka kebutaan tersebut ( 26.098 jiwa) disebabkan oleh katarak,”paparnya saat Pelaksanaan Operasi dan Follow Up berlangsung di Rumah Sakit Pratama Sukajadi dan Puskesmas Sukajadi, Rabu [27/11/2019].
Beberapa alasan utama penyebab penderita katarak tidak melakukan operasi karena (1) Tidak tahu kalau katarak (51%), (2) Tidak mampu membiayai (11,9%) (3) Takut operasi ( 4,5%),” ungkapnya kepada wartawan Selasa (27/11/2019).
Hakimmelanjutkanbeberapa permasalahan gangguan penglihatan yang menjadi prioritas di masyarakat kita adalah; kelainan refraksi, katarak, glaucoma, retinopati diabetikum dan Low Vision.
Menurut data dari WHO Tahun 2010, dari 6.697 juta penduduk dunia, diperkirakan 285 juta (4,25%) diantaranya mengalami gangguan penglihatan, kemudian dari 285 juta jiwa tersebut diperkirakan 39 juta (14%) diantaranya mengalami kebutaan (blindness), 246 juta (86%) dengan low vision.
“Mengingat betapa pentingnya upaya pencegahan dan penanganan gangguan pengelihatan di Indonesia khususnya di Kabupaten Banyuasin, maka perlu dilakukannya langkah-langkah yang nyata dan tepat agar angka kebutaan di kabupaten yang kita cintai ini dapat di tekan dan diturunkan sehingga masyarakat kita dapat terhindar dari kebutaan,” tegasnya.
Kepala BKMM Cikampek dr. Eko Budi Priyanto, MARS mengatakan Kabupaten Banyuasin terpilih diantara 17 Kab/Kota yang ada di ProvInsi Sumatera Selatan untuk dijadikan pilot project dalam penyelenggaraan sistem dan kebijakan penanganan dan pengendalian gangguan Indra yang benar dan tepat serta secara Nasional.
“Kami berterimakasih Tenaga Perawat kami diberikan kesempatan untuk diberikan ilmu dan ditingkatkan kemampuannya dalam penanganan masalah indera pengelihatan khususnya katarak. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan semua ini kami lakukan atas kerjasama pemerintah Kabupaten Banyuasin demi masyarakat,” terangnya.[**]
Penulis : Armadi