Pemain band bergnre Contry, Dan Tami, mengakui, pandemi telah mengurangi aktivitas mereka bermusik. Job-job berkurang karena terbatas oleh regulasi di masa pandemi. Mereka pun menyiasatinya, demi bermusik.
“Sebelum pandemi kemarin, kami sempat rutin tampil di Palembang Icon , terkadang seminggu sekali di atrium maupun di venue cafe yang ada di sisi danau. Namun, setelah masa pandemi, kini kosong dan tak ada kesempatan lagi,” cerita Dan Tami di sela-sela latihan di studionya, Kamis (24/12).
Tak bisa tampil luring, kini mereka banyak tampil di daring. Memanfaatkan medsos yang ada. Musuik mereka pun disenandungkan dalam berbagai platform di daring.
“Karena , itulah cara menyiasati agar tak terpuruk di masa pandemi ini, tambah Dan Tami.
Terakhir, D’Brother tampil di acara Anniversary Dewan Kesenian Palembang (DKP) yang ke-21 di Guns Cafe beberapa waktu lalu. Musik memang harus dan selalu akan hadir menghibur dunia, Genre, hanyalah pilihan variatifnya.
Bermusik bagi Dan Tami tak didapat dari jalur formal. Ilmu itu didapatnya dari kakak sulungnya, Dan Irfan yang lulusan Akademi Musik Indonesia (AMI) Yogyakarta, sekarang jadi ISI Yogya.
Lahir dari pasangan Danial Nungcik (almarhum) dan Hj Masturo, keluarga besarnya memang dekat dengan seni, termasuk musik. Sebelas bersaudara, almarhum ayahnya dulu PNS di instansi pemerintahan, juga banyak terlibat dalam berkesenian. Penyiar TVRI dan sempat menangani beberapa acara seperti Cerdas Cermat. Di acara itu, kalau ada yang jawab benar, ayahnya dikenal selalu menyebut: Seratus untuk Anda. Juga menjadi sutradara dan penulis naskah Fragmen Cerita untuk Anak di TVRI. Dan kerap juga jadi juri lomba-lomba , termasuk bintang radio ataupun lomba-lomba nyanyi, acara Lenggang Palembang, dan lalin-lain.
Dari sebelas bersaudara, ayahnya memberi nama yang unik. Kalau lelaki, didahului kata Dan. Sementara kalau perempuan ada kata Danil di belakang.
Maka, nama-nama saudraanya dari sulung ke bungsu : Dan Irfan, Dan Irawan, Ita Danil, Dan Ikbal, Dan Apriza, Rina Danil, Dan Lubias, Dan Tami, Atik Danil, Rini Danil, dan Atik Danil, serta si bungsu Dan Irawan (dikenal Dan Wanda).
Nama di keluarga inilah yang kemudian menginspirasinya, hingga lahir Band Country,D’ Brothers. Jadi, D itu singkatan dari Dan yang merupakan nama-nama awal saudara laki-lakinya.
“Jadi, nama band kami itu D’ Brothers. Artinya Dan Brothers. Terbentuk November 2018. Memang baru berumur jagung,” cerita Dan Tami.
Tapi, band yang berumur jagung ini, ternyata memiliki sejarah panjang bagi Dan Tami, sang vokalis. Di grup ini, dia menjadi yang paling senior. Personel lainnya adalah anaknya sendiri Denot (vokal), dan anak saudara-saudaranya, Reka (gitar), Ade (drum), Andre (bas), biola indra, serta Dani (kajon).
Pilihan genre country, karena suami Ratih ini menilai, genre ini dianggap belum banyak yang menekuninya. Dan masih ada irisan sedikit dengan jalur rock yang selama ini digeluti.
Perjalanan bermusik bagi Dan Tami sendiri, dimulai sejak di bangku SMA. Saat itu tahun 1993 dia masih duduk di bangku SMAN 3 Palembang. Berada pada posisi gitar. Namun, menikmati musik dan belajar bermusik, sudah dimulai sejak bangku SDN 14 dan SMPN 4 Palembang. Karena, keseharian di rumah, memang akrab dengan dunia seni.
Beberapa acara internal di sekolah, seperti perpisahan, band nya selalu tampil. Di luar sekolah, dia mulai bergabung dengan Planet Rock’n Roll (PRR). Di grup ini, sempat mencipta lagu berjudul True Love. Kala itu, banyak festival rock yang digelar di Palembang, termasuk di kampus Unsri. Adiknya, Dan Wanda yang kala itu masih kelas V SD ada di posisi drumer. Sampai kemudian, adiknya ini, sempat bergabung di Band Arcybi di bawah label mayor Naga Suara bersama band Wali di manajemen ini. Namun kemudian, kembali ke Palembang. (*)sir
D’Brother, Menyiasati Pandemi demi Bermusik
By
Posted on