GUBERNUR Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru meminta warga merayakan pergantian tahun baru 2021 diisi dengan hal yang kebih bermakna ibadah dan doa.
Dijelaskan Herman Deru, semua jenis perayaan tahun baru yang melibatkan kerumunan massa ditiadakan. Bahkan, pihaknya telah meminta pihak kepolisian dan Pol-PP untuk menindaklanjuti keputusan tersebut.
“Ini ada legal standing-nya yakni Pergub 37 tahun 2020 tentang Pedoman Adapatasi Kebiasan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman pada Situasi Covid-19,” ungkap Herman Deru saat diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (30/12/20).
Menurut orang nomor satu di Sumsel ini, keputusan tersebut ditetapkan dengan berbagai pertimbangan. Sehingga pemerintah meminta aktivitas perayaan pergantian tahun baru di luar rumah untuk tidak dilaksanakan.
“Tidak ada kegiatan-kegiatan hiburan seperti tahun lalu. Tidak ada lagi aktivitas kegiatan dan kumpul-kumpul di atas Jembatan Ampera,” tegasnya.
Herman Deru mengaku, upaya ini sebagai bentuk sikap tegas pemerintah daerah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan terjadinya klaster baru di Sumsel.
“Silahkan di rumah masing-masing saja jika ingin melaksanakan kegiatan perayaan pergantian tahun. Syukur-syukur diisi dengan doa, doa untuk daerah kita dan negara kita agar lebih baik lagi,” harapnya.
Herman Deru memaparkan, wabah Covid-19 telah melanda Indonesia, termasuk Sumsel sejak 9 bulan lalu. Pada tiga bulan pertama masuk dalam kategori syok, namun tiga bulan kedua pemerintah sudah mencari solusi dan tiga bulan ketiga mulai melakukan adaptasi.
“Saya berharap di 2021 kita bisa lebih produktif lagi dengan kebiasaan baru sesuai dengan profesi kita masing-masing,” ucapnya.
Disisi lain, Herman Deru masih menunggu upaya realisasi vaksinisasi Covid-19 di Sumsel. Setelah vaksin telah diberikan, pihaknya bakal melakukan skema baru dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
“Nanti kita akan lakukan skema baru lagi jika vaksinya sudah merata. Saat ini kan vaksinya belum,” tegasnya.[***]
Ril