MUSIM Kemarau belum jelas kapan berakhir, banyak hutan dan areal perkebunan sudah terbakar, ntah disengaja atau tidak, tetapi yang jelas sudah banyak ditemukan titik api.
Titik api [hosport] sudah banyak membuat hutan dan kebun terbakar selama musim kemarau tahun ini, dampaknya pun sangat berbahaya karena dari hutan dan kebun terbakar tersebut membuat kondisi cuaca menjadi berkabut, akibat banyaknya asap akibat dari kebakaran tersebut, sehingga membahayakan juga kesehatan, terutama penyakit ISPA/Infeksi saluran pernapasan akut.
Oleh sebab, jajaran seluruh pimpinan daerah di Ogan Komering Ilir [OKI] berjibaku untuk ‘turun gunung’ dalam upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran di Ogan Komering Ilir (OKI).
Pantauan ST, Senin pagi, Sekretaris Daerah, Dandim 0402, Kapolres OKI, BPBD, Manggala Agni menelusuri kawasan gambut sepucuk, Kayuagung dengan menggunakan motor trail.
Bukan itu saja, mereka juga mengunjungi dan memberikan motivasi kepada Satgas, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang ikut terjun ke titik api bersama anggota tim untuk memadamkan api.
Seperti di Kelurahan Paku, Kecamatan Kayuagung, Satgasratgab TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni dibantu masyarakat memadamkan api yang telah membakar lahan gambut,” kata Kepala BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin.
Forkopimda juga memberikan edukasi kepada warga di sekitar lokasi kebakaran, dan mengimbau untuk waspada dan menjaga wilayahnya terutama yang paling dekat dengan hotspot.
Warga juga diminta untuk ringan tangan membantu personil pemadam, dan jika memungkinkan membantu logistik terutama air minum untuk satgas yang berada di lokasi kebakaran.
”Sangat membantu terutama air putih untuk minum, karena mereka bekerja memadamkan api bukan sebentar, bahkan bisa seharian penuh,” Ungkap Sekda OKI, Husin, S. Pd, MM.
Sekda menekankan para Camat dan Kepala Desa agar memberi pemahaman dan mengajak masyarakat untuk peduli dan berperan aktif dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan. “Tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dari kebakaran lahan sejatinya kewajiban kita semua bukan hanya tugas Satgas Karhutla,” pungkasnya
Berkawan dengan Kobaran Api
Dalam dua bulan ini, Satgas Karhutla OKI ‘berkawan’ dengan kobaran api yang membawa asap bahaya bagi semua orang, termasuk anak dan istri mereka. Mereka tak menampik, kesehatan mereka sendiri juga terancam, bahkan berujung ajal.
Dengan peralatan dan tenaga tersisa, mereka terus bekerja, setia melawan api. Setiap hari, tidak hanya satu titik api yang harus dipadamkan. Ada banyak titik yang harus dipadamkan, hingga mereka membagi tim dan saling bekerja sama memadamkan api.
Dandim 0402 OKI, Letkol. Inf. Riyandi mengatakan untuk melakukan pemadaman ini, selain TNI/Polri, di lokasi dibantu tim pemadaman dari Masyarakat Peduli Api (MPA), Manggala Agni, BPBD dan BNPB serta perusahaan swasta.
Riyandi menjelaskan, pemadaman sekaligus pendinginan masih terus dilakukan di lokasi kebakaran. Sejumlah alat berat juga diterjunkan ke lokasi kebakaran.
Bukan perkara mudah memadamkan api di lahan gambut. Sulitnya sumber air ditambah lagi, akses jalan menuju lokasi kebakaran kadang jauh dan susah dilalui medannya.
“Areal lahan yang terbakar berada di tengah hutan sehingga pemadaman darat sulit menjangkau seluruh area. Oleh karena itu, Satgas Udara dimaksimalkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan,” terang Riyandi.
Sementara itu, tim darat juga berjibaku melawan api, Tim Satgas Terpadu dibantu Babinsa dan Babinkamtibmas terus meningkatkan patroli dan Sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan.
“Kita ajak masyarakat untuk peduli, kita juga menggelar Do’a dilanjutkan Sholat Istisqo’ bersama para santri Pondok Pesantren dan masyarakat sekitar” kata Riyandi.
Satgas Karhutla menurut Riyandi sudah berjuang semampu mereka.“Harapan kita semua pasti sama, meminta semesta segera menurunkan hujan, meminta kepada tangan yang ringan menyulutkan api menjadi besar untuk tidak melakukannya terus-menerus,” harapnya.[**]
Penulis : dra