MUDIK lebaran yang terjadi setiap tahun biasanya selalu diiringi dengan fenomena urbanisasi. Para kaum urban akan menjadikan kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya sebagai tujuan utama untuk mencari kehidupan baru.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan, kota-kota besar masih menjadi magnet bagi para pencari kerja. Namun sayangnya, sebagian besar dari mereka yang datang dari desa ke kota tanpa memiliki keterampilan kerja yang memadai.
“Kita ketahui bersama bahwa tiap tahun fenomena urbanisasi terjadi. Dan kita tidak ingin urbanisasi menimbulkan masalah baru karena ketiadaannya keterampilan pekerja yang dibutuhkan pasar kerja,” kata Menaker Ida di Jakarta, pada Minggu (23/5).
Menaker Ida mengatakan, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah tidak menghendaki urbanisasi yang tiap tahun terjadi hanya melahirkan masalah baru, seperti meningkatnya angka pengangguran. Untuk itu, menurutnya, warga yang mau mencari kehidupan baru ke kota agar memiliki keterampilan kerja yang memadai agar cepat terserap pasar kerja.
Sebagai salah satu mitigasi dalam mengantisipasi urbanisasi, Menaker Ida mengatakan, Kemnaker sendiri telah, sedang, dan akan terus menggulirkan program peningkatan kompetensi agar masyarakat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Sejumlah program peningkatan kompetensi yang telah digulirkan dan dijalankan pihaknya seperti pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK), pelatihan peningkatan produktivitas, sertifikasi kompetensi, dan bursa kerja online (job fair). Untuk mengakses berbagai pelatihan yang diadakan Kemenaker, masyarakat dapat mendaftarkan diri ke BLK Kemnaker dan BLK yang ada di daerah masing-masing.
“Melalui berbagai program ini, kami inginkan agar masyarakat memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di daerah masing-masing, sehingga tidak perlu mencari pekerjaan ke kota-kota besar,” katanya.
Lebih lanjut, Menaker Ida mengatakan, program-program yang telah dilakukannya tidak hanya bertujuan agar masyarakat menjadi pekerja di perusahaan, tetapi juga menjadi wirausahawan, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan yang baru.
Dalam upaya memperbanyak penciptaan wirausahawan, pihaknya telah melakukan program-program seperti pelatihan wirausaha baru, padat karya, jaring pengaman sosial dan inkubasi bisnis.
“Kami juga mendukung lahirnya produk-produk kreatif industri kecil yang pada akhirnya dapat membantu masyarakat dan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerahnya,” ucapnya.
Tak hanya itu, Kemnaker juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan ketenagakerjaan sehingga supply dan demand pekerja dapat terpetakan dengan baik. Selain itu, kemnaker juga terus mendorong pembangunan di pedesaan.
“Lapangan kerja dan kesempatan kerja baru harus diciptakan di kawasan pedesaan untuk mengurangi pengangguran. Dengan demikian, perekonomian pedesaan akan semakin maju dan dapat mengurangi arus urbanisasi ke kota-kota besar,”kata Menaker Ida.
Menurutnya, pembangunan di Kawasan pedesaan membutuhkan komitmen dari masyarakat dan aparat desa yang memiliki potensi sumber daya ekonomi, akses informasi dan pemasaran produk serta ketersediaan infrastruktur jalan, air, dan listrik.Biro Humas Kemnaker
(***)
Ril