Inspirasi

Nikah Massal, Mahar Minimalis, Cinta Maksimalis

ist

Sumselterkini.co.id, – Pepatah lama pernah bilang, “Kalau cinta sudah melekat, wajan gosong pun terasa romantis”. Tapi sayangnya, cinta di zaman sekarang bukan cuma soal rasa, tapi juga soal biaya. Mau akad? Siapkan dana. Mau resepsi? Siapkan tabungan. Bahkan, mau undang tetangga? Minimal punya saldo buat beli tisu dan kuaci.

Nah, di tengah hiruk-pikuk dunia cinta yang makin kapitalis, Kementerian Agama muncul bak superhero berpakaian batik. Bukannya bawa tameng, mereka bawa solusi Nikah Massal!. Bukan sembarang massal, ini massal yang pakai surat lengkap, dicatat negara, dan yang paling penting gratis tis tis. Kalau kata emak-emak di pasar, “Inilah promo yang benar-benar mendekati surgawi.”

Pada 28 Juni 2025 nanti, tepat di awal tahun baru Islam, 1 Muharram 1447 H, akan digelar acara nikah massal bagi 100 pasangan catin (calon pengantin, bukan calon pelawak). Lokasinya di Kantor Kemenag Jakarta Pusat, tempat di mana cinta dan berkas bertemu, lalu dicatat dengan tinta yang sah secara negara.

Bayangkan, 100 pasang kekasih yang sebelumnya mungkin hanya bisa pacaran lewat tiang listrik dan jendela rumah, kini bisa melenggang mantap menuju pelaminan, lengkap dengan buku nikah, paket mahar, suvenir, dan konon katanya doa dari Pak Menteri Agama sendiri. Ini bukan nikah biasa, ini semacam “Royal Wedding ala rakyat”.

Kalau biasanya orang harus jual motor, gadai kulkas, atau utang ke teman SMA demi akad, di sini semua disediakan negara. Bahkan, katanya rias pengantin pun disiapkan. Tinggal kamu sedia hati yang mantap dan KTP yang valid. Luar biasa bukan?

Tapi jangan senang dulu, bro dan sis. Meski gratis, ini bukan nikah drive-thru. Ada dokumen yang harus disiapkan. Jangan sampai baru nyampe Kantor Kemenag malah bingung kayak ayam masuk perpustakaan.

Ada surat pengantar dari kelurahan, fotokopi akta lahir, KTP, KK, surat sehat, surat izin dari ortu (kalau belum 21), surat rekomendasi dari KUA asal (kalau nikahnya lintas kecamatan), bahkan surat dari pengadilan kalau masih di bawah 19 tahun. Pokoknya, ini nikah, bukan ngisi formulir undian sabun cuci.

Dan bagi yang TNI atau Polri, atau janda/duda harap maklum, Anda masuk kategori pernikahan bersejarah, maka butuh surat izin dari atasan atau akta cerai dan akta kematian pasangan sebelumnya. Negara butuh data jelas, supaya jangan sampai pas akad, mantan muncul sambil nyanyi lagu ST12.

Satu lagi syarat penting ikut Bimbingan Perkawinan. Ini bukan pelajaran membuat nasi goreng, tapi semacam gladi resik hidup berumah tangga. Di sinilah kamu akan diajari bahwa cinta bukan hanya pelukan dan pelaminan, tapi juga soal cicilan listrik, cucian menumpuk, dan mertua yang hobi datang tanpa SMS.

Bimwin ini penting, supaya jangan sampai setelah nikah baru sadar bahwa pasangan ternyata hobi pipis sambil nyanyi, atau nggak bisa bedain antara garam dan gula yang berujung teh manis rasa asin.

Program ini bukan hanya tentang sah atau tidaknya, tapi tentang negara yang hadir memberi solusi. Banyak pasangan di luar sana yang sudah hidup bersama bertahun-tahun, tapi belum menikah resmi. Ada yang karena nggak mampu, ada yang karena nanti-nanti aja, ada juga yang karena nungguin jodoh kaya dalam sinetron.

Dengan nikah massal ini, negara seperti turun tangan menjadi mertua baik hati yang mau bayar rias pengantin dan kasih mahar. Bukan cuma bantu akad, tapi juga bantu masa depan. Pernikahan yang tercatat memberi perlindungan hukum bagi suami, istri, dan anak. Kalau nanti cerai amit-amit ya setidaknya ada kekuatan hukum, bukan cuma kekuatan air mata.

Di dunia ini, banyak hal bisa ditunda: bayar utang, diet, bahkan ganti oli motor. Tapi satu hal yang sebaiknya tidak ditunda terlalu lama adalah mencatat cinta secara resmi. Karena cinta yang tidak tercatat, seperti motor tanpa STNK: bisa jalan, tapi rawan ditilang nasib.

Jadi, kalau kamu punya teman, sahabat, atau tetangga yang selama ini belum menikah resmi karena kendala biaya, bisikin pelan “Bro, ada KUA yang siap jadi wedding organizer loh, dan gratis. Siapa tahu kamu butuh”.

Dan untuk negara, kami cuma mau bilang, terima kasih, Pak Menteri dan seluruh tim, kalian bukan cuma mengurus administrasi umat, tapi juga sedang membantu rakyat naik pelaminan dengan senyuman.[***]

Terpopuler

To Top