PAK Ganip masih seperti dulu. Tak berubah. Tetap trengginas. Cekatan. Tak banyak bicara, tapi semua dilakukan dengan tangannya sendiri. Fokusnya; ingin rakyat Indonesia bermasker. NKRI Bermasker. Itu keinginannya. Juga keinginan BNPB. Pula keinginan Presiden Joko Widodo yang menugaskan mantan Kasum TNI ini.
“Kita ini masuk enam negara dengan penanganan pandemi Covid terbaik di dunia. Ini pula berkat strategi hebat Pak Jokowi,” ucap Ganip saat melihat vaksinasi sambil mengajak bermasker di Karangploso, Kabupaten Malang, Minggu (12/9/2021).
Ganip saat itu bersama Wakil Ketua MPR RI Dr Ahmad Basarah. Juga ada bupati Malang, Kapolres Malang, Kapolresta Malang, dan Kapolresta Batu. Juga para relawan yang tergabung dalam MBLC. Malang Bersatu Lawan Corona. Mukanya bersemangat saat mengucapkan kata-kata itu. Senyumnya mengembang. Tanda bangga.
Body language itu juga jadi perlambang tekad dan keyakinan Ganip untuk terus berikhtiar membawa Indonesia keluar pendemi. Minimal memperkecil menjadi endemi.
“Tapi kita tidak boleh lengah. Tak boleh jumawah,” lanjut Ganip meneruskan dengan tegas. Kita semua wajib tetap menjalani prokes ketat. Masker harus menjadi habit baru. Bermasker seperti halnya bermotor menggunakan helm. Itu harus terus kita edukasikan dan kampanyekan, “pesannya.
Apa yang menjadi tekad Kepala BNPB itu telah ia jalankan beberapa minggu terakhir. Tugasnya langsung dari Presiden Jokowi: masyarakat harus bermasker. Sebagai tentara sejati, Ganip pun gerak cepat dengan perintah itu. Konsep dimatangkan. Gerakan dimasifkan. Gercep. Gerak cepat.
Tanpa banyak bicara, Ganip gerilya. Dari satu daerah ke daerah lain. Bagi-bagi masker bertulisan BNPB. Jumlahnya mungkin puluhan juta. Semua sedang akan dijalankan. Disiapkan amunisinya.Sisi lain, Ganip memerintahkan mengajak secara masif masyarakat untuk bermasker. Menjadikan Indonesia bermasker.
Dan, ini yang tak berubah pada diri mantan Pandivif 2 Kostrad ini. Ya, Ganip Warsito itu bukan tipe selebritis tugas. Ia sukanya kerja senyap. Kerja strategis. Working smart. Khas ahli infanteri di mana Ganip dibesarkan di TNI. Karenanya, gong gerakan masker pun dipukul. “NKRI Harga Mati, Tak Pakai Masker Bisa Mati”.
Jargon itu menggaung. Tak hanya di kota, tapi juga sampai ke kampung-kampung. Anak-anak pun jadi suka meneriakkan pekik semangat NKRI Bermasker itu. Namun, meski Tuhan itu Maha Tahu, tapi publik juga harus diberi tahu. Demikian pula kerja senyap Ganip Warsito.
NKRI Bermasker harus menggelora. Sampai ke kesadaran masyarakat kita. Lalu kesadaran itu menelusup ke hati menjadikan kebiasaan yang menginternalisasi dalam perilaku sehari-hari. Yakni, perilaku bermasker dalam masyarakat.
Karenanya, selain terus kampanye bermasker, Ganip Warsito dengan BNPB-nya membuat terobosan. Namanya Gerakan Mobil Masker BNPB. Mobil ini tugasnya mengedukasi dan mengampanyekan pentingnya masker. Juga bertugas membagikan masker.
Ragam mobil dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, dan relawan keliling ke pelosok memberikan masker. Pula mengampanyekan masker. Massif!
Di Malang Raya mobil ini diluncurkan, Sabtu (11/9/2021). Ada 36 mobil yang dilepas. Masing-masing Kabupaten Malang 20 mobil, Kota Malang 10 mobil, dan Kota Batu 6 mobil. Mobil ini dilepas dengan membawa 500 ribu masker BNPB.
Tak tanggung-tanggung, Gerakan Mobil Masker BNPB ini dilepas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Ganip Warsito selaku Kepala BNPB, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sasarannya publik Malang Raya. Sehingga Ganip pun berharap Malang Raya Bermasker. Menjadi bagian NKRI bermasker.
Kerja Senyap di Mana pun
Ciri khas infanteri sebagai keahlian Ganip Warsito ini telah mendarah daging. Soal tugas, pasti ia selesaikan sampai tuntas. Bahkan pantang gagal. Harus berhasil. Termasuk keinginan Ganip membuat rakyat NKRI bermasker ini.
Kerja senyap berulang kali ia lakukan. Tak kenal waktu. Tak melihat tempat. Pula tak memandang siapa pun.”Pakai masker ya Ker. Ebes ae pakai, mosok awakmu ora,” ucapnya di sela menuju kendaraan di SMA Corjesu mendampingi Panglima TNI dan Kapolri.
Sabtu pagi (11/9/2021) Panglima TNI dan Kapolri meninjau vaksinasi di SMA Corjesu Kota Malang. Aktivitasnya itu dilakukan sebelum rombongan ke Ponpes An Nur Bululawang, Kabupaten Malang. Juga melihat vaksinasi santri.
Nah, sesaat sebelum meninggalkan SMA, Ganip Warsito menyapa salah satu remaja yang akan vaksin. Lalu menyampaikan ajakan itu. Dengan suaranya yang khas.”Maskeran yo ker. Niru ebese Malang ini lho. Maskeran yo keren ker!” sambungnya lagi.
Ebese Malang yang dimaksud adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Hadi memang dinobatkan menjadi ebese arek Malang oleh Aremania di Balaikota Malang beberapa tahun lalu.
Konon kebiasaan Ganip yang kerja senyap ini sering ditemui timnya yang ikut. Termasuk kampanye dan memberikan masker ini.
“Kerja bapak memang begitu. Dari dulu. Pantang tolak tugas. Pantang gagal tugas,” ucap Atmond Fire, salah satu rekan seangkatan dengan Ganip Warsito ini suatu ketika.
Dan apa yang disampaikan Atmond ini juga sering kami alami. Termasuk menyaksikan sendiri gerakan senyap Ganip membagikan dan mengampanyekan masker ini. Maka, ketika disapa demikian, si remaja ini dengan kekagetannya menyilangkan tangannya di kepala: Siaap Bes!
Begitulah Ganip Warsito. Amanah tugas yang diberikan padanya sebagai kepala BNPB pasti akan dijalankan dengan taruhan jiwanya. Meski pun kadang kesenyapan kerjanya menimbulkan kesan berbeda bagi publik. Namun sesungguhnya hasil kerja Ganip di BNPB yang baru beberapa bulan ini sudah sangat tampak.
Kerja keras tim dan tangan dinginnya yang tak kenal lelah akan menjadi catatan sejarah. Bahwa gerakan rakyat NKRI bermasker itu keluar dari otak cerdas seorang Ganip Warsito. Sosom yang tak pernah lelah mengabdikan diri untuk bangsa dan negara. [***]