BERDIRI tahun 2017 lalu, Forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang dipimpin Bupati Muba Dodi Reza Alex punya peran strategis pembangunan. Dodi ingin semua kabupaten anggota LTKL punya produk unggulan lestari demi daya saing.
Saat ini ada delapan kabupaten anggota aktif yang tergabung dalam LTKL yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Siak, Sintang, Gorontalo, Sigi, Aceh Tamiang, dan Bone Bolango.
Semangat gotong-royong dsn kerjasama dengan pihaknlain adalah modal anggota LTKL mewujudkan pembangunan lestari. Sedangkan goalnya, mimpinya, adalah lingkungan terjaga, masyarakat sejahtera secara bersama.
Itulah harapan Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, Bupati Muba yang juga Ketua Umum LTKL. Harapan ini dilontarkannya saat memimpin Rapat Umum Anggota (RUA) Forum LTKL bertempat di Kantor APKASI Sahid Sudirman, Rabu (26/2/2020).
“Umur LTKL masih sangat muda. Namun capaiannya sudah banyak. Perkembangan yang ditunjukkan oleh Kabupaten anggota LTKL saat ini sangat menjanjikan. Kabupaten-kabupaten anggota LTKL telah menyiapkan ‘amunisi’ untuk meningkatkan daya saing daerah melalui pemetaan potensi kabupaten, pengembangan SDM lokal, sampai mekanisme pelaporan,”ujar Dodi.
Doktor Lulusan Universitas Padjajaran ini juga menandaskan proses peningkatkan daya saing daerah dilalui dengan banyak cara. Beberapa program prioritas LTKL yaitu, Bisnis dan Investasi Lestari. Ini disiapkan untuk kabupaten menyusun portfolio komoditas dan secara aktif menjemput investasi ke daerah. Kemudian, inovasi masyarakat. Tujuannya, untuk peningkatan pelibatan masyarakat lokal dalam visi hijau kabupaten. Lalu Kebijakan dan Perencanaan. Langkah ini penting untuk memetakan kebijakan yang berpotensi mendatangkan insentif dari kerangka nasional.”
Program prioritas lain yang dilakukan LTKL yaitu melakukan Pemantauan dan Pelaporan demi menghasilkan produk laporan daya saing daerah. Berikutnya, tegas Dodi, komunikasi untuk mempromosikan inisatif keberlanjutan yang dilakukan kabupaten.
“Program-program ini dilakukan oleh kabupaten anggota LTKL bekerja sama dengan mitra-mitra lokal dan nasional,”bebernya.
Program yang kini disusun ini disebut Dodi, sejalan dengan visi Presiden RI Joko Widodo. Yakni untuk menjadikan Indonesia negara yang “produktif, berdaya saing, dan mampu mengikuti beragam perubahan”.
Bagi Dodi, negara yang berdaya saing harus kuat sejak dari level desa, kabupaten, sampai provinsi.
Sekretariat LTKL, Gita Syahrani menjelaskan LTKL sebagai katalisator di dalam APKASI, bertugas untuk mempercepat terwujudnya pembangunan lestari di Kabupaten. APKASI harus menyebarluaskan, usaha-usaha yang tengah dilakukan kabupaten anggota LTKL ini. LTKL sendiri telah menetapkan visi nya yakni di tahun 2030 kelembagaan LTKL melebur di dalam APKASI.
Rapat Umum Anggota 2020 yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, hendaknya dapat dimanfaatkan untuk berbagi perkembangan kabupaten anggota LTKL, update informasi, dan juga jejaring, bekerja sama dengan mitra-mitra lokal dan nasional.
Rapat juga menyepakati program prioritas perkumpulan LTKL tahun 2020 – 2021 dengan topik agenda besar yaitu, Pengembangan bisnis dan investasi, Pemantauan dan pelaporan, informasi dan komunikasi, Kebijakan dan perundangan dan Konservasi dan Restorasi.
Selanjutnya rapat telah memeriksa berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan menjadi anggota Perkumpulan LTKL. Kabupaten yang mengajukan diri sebagai calon anggota LTKL yakni Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Rapat juga mengesahkan Kabupaten Kapuas Hulu sebagai kabupaten anggota perkumpulan LTKL.[***]