Palembang – Sosialisasi Lomba Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) resmi dibuka di Hall A Griya Agung, Kamis (2/4/2019). Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj. Febrita Lustia Deru berbagai penelitian menunjukkan bahwa kualitas Sumber daya manusia (SDM) ditentukan sebagian besar aspek lingkungan, termasuk salah satunya pengaruh konsumsi pangan sebesar 70 %, dan 30 % faktor genetik.
“Jika pada masa janin dan anak usia dini telah mengalami kekurangan gizi maka akan mempengaruhi perkembangan otak dan rendahnya kemampuan kognitif yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dan keberhasilan pendidikan, yang berdampak pada peningkatan resiko kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa, seperti Diabetes type II, Stroke, Penyakit Jantung dan lainnya,” tuturnya.
Menurut Feby, jika status gizi dan derajat kesehatan SDM Indonesia belum mencapai status gizi dan kesehatan yang prima, maka SDM tidak akan mampu berdaya saing yang berimplikasi pada penurunan prduktivitas, sehingga beban pembangunan menjadi semakain besar dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tantangan besar bagi bangsa ini untuk bersama-sama meningkatkan kualitas SDM, salah satunya dapat melakukan melalui peningkatan kualitas konsumsi pangan dengan pola konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang. Hidup sehat, aktif dan produktif selalu menjadi tujuan
Lebih jauh Ia menuturkan, dalam upaya mendorong penerapan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA), dilaksanakan kegiatan Festival Pangan Lokal Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dengan mengembangkan olahan pangan lokal yang memperhatikan nilai komersial ekonomi produk.
Pengaruh globalisasi dan perdagangan berdampak pada perubahan pola konsumsi kearah peningkatan konsumsi makanan jadi sertapeningkatan ketersediaaan pangan olahan siap saji yang umumnya berasal dari impor.
“Situasi ini menjadi tantangan besar bagi kita semua untuk menjawab perkembangan zaman dalam mewujudkan konsumsi pangan masyarakat menuju konsumsi pangan B2SA. Oleh karena itu, focus Festival Pangan Lokal B2SA pada Tahun 2019 yaitu Pengembangan pangan lokal olahan dengan pangan pokok non beras dan non terigu, disajikan dalam paket makan siang berdasarkan kebutuhan gizi orang dewasa (2150 kkal/kap/hari),” tambahnya.
“Selain itu, fokus Festival Pangan Lokal B2SA tahun 2019 yaitu mendorong kreativitas dan inovasi olahan pangan lokal bernilai komersial. Kegiatan Sosialisasi ini dirancang untuk untuk dapat membekali peserta dengan pemahaman dan kemampuan melalui penyampaian teori, saya berharap para peserta dapat memanfaatkan pertemuan ini ini dengan sebaik-baiknya sebagai sarana memperluas wawasan berlatih dan belajar,” pungkasnya.[**]
Penulis : As